Wabup Torut Perintahkan Dinas Cek Kondisi Semua Jembatan Gantung

  • Bagikan
Gara-gara tali sling, Jembatan Putus di Rinding Allo beberapa waktu lalu. --dok--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, RANTEPAO -- Pasca kejadian putusnya tali sling jembatan gantung di Kecamatan Rinding Allo, Toraja Utara, menyebabkan dua warga meninggal, Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong langsung memerintahkan Dinas PUPR Toraja Utara mendata dan mengecek semua jembatan gantung di wilayahnya.

Dedy sapaan akrab dari Ketua Gerindra Toraja Utara ini juga mengaku prihatin dengan kejadian jembatan putus di Desa Lempo Poton, Kecamatan Rindingallo yang menyebabkan dua warga meninggal dunia pada Sabtu (20/5/2023), pekan lalu. Ia berharap kejadian serupa tak terulang kembali. “Saya sangat prihatin atas kejadian ini.

Perlu segera mendapat perhatian Dinas terkait, seperti Dinas PU, Permukiman dan Tataruang, BPBD serta Camat untuk segera megecek kelayakan semua jembatan gantung, jembatan darurat dan jembatan yang sudah tua,” pintanya, Senin 22 Mei 2023.

Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong

Dedy tak menampik, di beberapa tempat jembatan gantung sangat membutuhkan sentuhan pembangunan.

Sehingga kata dia, penting dinas terkait untuk segera turun melakukan pengecekan.
Menurutnya, para Camat menjadi unsur utama untuk mengetahui kelayakan jembatan yang ada di wilayahnya.

“Sebenarnya ini yang sering saya sampaikan, supaya kita benar dan adil dalam bekerja, di beberapa tempat jembatan gantung sangat membutuhkan sentuhan pembangunan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, rombongan pengantin keluarga Buntu Lobo, Toraja Utara, sebanyak 18 orang terjatuh dari jembatan gantung di Buntu Lepong, Lembang Lempo Po’ton, Kecamatan Rinding Allo, Sabtu (20/5/2023) pagi.

Rombongan ini sedianya akan menghadiri pesta perkawinan. Jembatan ini oleh warga memang sebagai jalan alternatif.

Kejadian berawal ketika rombongan tiba sekira pukul 10.00 Wita menggunakan kendaraan mobil. Karena kendaraan tersebut tidak bisa sampai di halaman tempat pesta perkawinan, sehingga rombongan harus turun dari mobil dan mengambil jalan pintas dengan jalan kaki menyeberang di atas sebuah jembatan gantung. Ketika rombongan yang berjumlah 18 orang memasuki jembatan gantung, tiba-tiba tali sling pengikat jembatan terputus.

Akibatnya, lantai jembatan gantung itu langsung terbalik sehingga sebagian dari rombongan yang ada di tengah sekitar 9 orang terjatuh ke dalam sungai yang mengalir dan menyebabkan 1 orang meninggal dunia yakni Adolfina (47), serta 1 balita atas nama Sena (3) sempat dinyatakan hilang dan sudah ditemukan.

Saksi lainnya Tabita Kondorura (47) yang juga ikut dalam rombongan mengatakan, sebelumnya terlihat korban Adolfina Labbi masih menggendong korban Sena keponakannya sendiri.

Sehari setelahnya, Ahad 21 Mei 2023, lalu, Zeina, balita berusia tiga tahun korban jembatan putus di Lempo Poton, telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan sekira pukul 14.00 Wita. Saat itu jasad korban muncul ke permukaan air. Seorang warga kemudian berenang dan menyelamatkan jasad korban.(idris prasetiawan)

  • Bagikan

Exit mobile version