Diskusi Masa Depan Luwu
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BELOPA --- H Harbi Syam, SH yang akrab disapa HBS terus menggali potensi Kabupaten Luwu. Termasuk dari sisi budaya untuk membangun daerah. Belum lama ini, HBS bertemu dengan salah seorang budayawan Toraja bernama Sismau Eliata Tulungallo yang akrab disapa Pong Era.
Mereka bertemu di rumah balon kepala daerah Luwu yang bertaglina Poros Baru Luwu. Tepatnya di Bajo, Kabupaten Luwu.
Mereka diskusi soal budaya-budaya yang ada, termasuk budaya Toraja. Karena bagi H Harbi Syam pemimpin Luwu ke depan harus menghadirkan sosok leader yang mampu elaborasi budaya. Ini menjadi cita-citanya.
"Sehingga tugas kita bagaimana agar perpaduan budaya Luwu dan Toraja ini bisa berkolaborasi membangun kemajuan daerah,” tandas Harbi Syam.
Sebagai putra Luwu yang selama ini eksis berkiprah di rantau, Harbi mengaku berkewajiban untuk turut berpartisipasi dalam membangun kemajuan daerah kelahirannya.
Harbi Syam, SH lahir di Bajo, 23 September 1962. Ia suami dari Hj. Hasni Rusli. Saat ini, HBS tercatat sebagai anggota DPRD Provinsi Papua Barat dua periode.
Selain eksis di politik, Harbi Syam aktif di sejumlah organisasi Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Harbi Syam adalah mantan Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) KKSS Kota Sorong 2004-2009 dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) KKSS Provinsi Papua Barat.
Selain sebagai politisi, ia juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Mutiara Iriana di Sorong, Komisaris Utama PT Tiara Soraya di Sorong dan Direktur Utama PT Tri Abadi Manunggal Sejahtera di Jakarta. Ia juga pernah mengajar selaku Dosen Luar Biasa di Universitas Muhammadiyah Sorong.
Harbi Syam menyebut 35% penduduk Luwu adalah pendatang dan dari 35% itu yang terbanyak adalah suku Toraja. "Sehingga tugas kita bagaimana agar perpaduan budaya Luwu dan Toraja ini bisa berkolaborasi membangun kemajuan daerah,” katanya.
Sejak awal, HBS yang alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin termasuk sosok pemerhati budaya. Harbi Syam menyebut salah satu kemajuan daerah ketika daerah tidak kehilangan identitasnya.
$edangkan Pong Era adalah salah seorang budayawan Toraja yang yang cukup menguasai tatanan budaya di daerah Basse Sangtempe (Bastem). Bahkan Pong Era pernah menjadi Ketua Tim Peneliti Sejarah dan Budaya Basse Sangtempe yang disusun dalam satu buku berjudul “Basse Sangtempe Dalam Prespektif Sejarah dan Budayanya”. (ary)