Ustaz Muharror Khudlori Sebut Al Zaytun Sesat, Banyak Ajaran Nyeleneh, Sentil Pemerintah, MUI, dan Kemenag

  • Bagikan
Ustaz Muharror Khudlori siap membuktikan bahwa Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang sesat.--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BANDUNG-- Sejumlah ulama di Tanah Air, telah mengemukakan pandangannya terhadap Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu serta Syaikh Panji Gumilang sebagai pemimpinnya.

Sebagian besar ulama mengungkapkan, bahwa ajaran yang diterapkan Panji Gumilang di Ponpes Al Zaytun Indramayu telah menyimpang.

Salah satu ulama di Indonesia yang menyebutkan bahwa Ponpes Al Zaytun Indramayu serta Panji Gumilang sesat adalah Ustadz Muharror Khudlori.

Bahkan, dengan keras Ustaz Muharror Khudlori siap membuktikan bahwa Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang sesat.

Menurut Ustadz Muharror Khudlori, dirinya sebenarnya tidak begitu paham dengan apa yang terjadi di Ponpes Al-Zaytun Indramayu.

Karena, Ustadz Muharror Khudlori mengenal Ponpes Al-Zaytun Indramayu hanya dari media sosial saja.

"Terus terang saya paham dengan Ponpes Al-Zaytun itu awalnya dari media sosial. Jadi kami tidak melihat secara langsung, kami juga tidak pernah bertemu dengan pimpinannya secara langsung. Bahkan, keberadaannya saja kami belum pernah melihat," ungkapnya dikutip dari tayangan Youtube @HERRI PRAS, Selasa, 23 Mei 2023.

Kendati belum pernah berkunjung ke Ponpes Al-Zaytun Indramayu maupun berbincang langsung dengan Syaikh Panji Gumilang, namun Ustadz Muharror Khudlori mengatakan, bahwa ada seorang santri Ustadz Muharror Khudlori yang rumahnya berdekatan dengan Ponpes Al-Zaytun Indramayu.

"Bahkan, ada santri media sosial saya yang tadinya merupakan santri Ponpes Al-Zaytun hijrah setelah mengetahui pesantren itu bermasalah," terangnya.

Berdasarkan informasi dari mantan santri Ponpes Al-Zaytun Indramayu, lanjut Ustadz Muharror Khudlori, bahwa di Ponpes Al-Zaytun Indramayu tidak diwajibkan melaksanakan salat. Adapun alasan tidak mewajibkan salat, dikarenakan Indonesia ini bukan Negara Islam.

"Kemudian, peraturan-peraturan yang ada di Ponpes Al-Zaytun Indramayu banyak nyeleneh. Di sana juga tidak bermazhab terhadap yang empat ulama," lanjutnya.

Kemudian, terkait pernyataan Syaikh Panji Gumilang yang selalu mengagung-agungkan Israel, menurut Ustadz Muharror Khudlori, Syaikh Panji Gumilang artinya setuju dengan kemunkaran yang dilakukan Israel kepada umat muslim di Palestina.

"Saya siap datang ke Al-Zaytun untuk debat ilmiah sama Panji Gumilang. Kalau dia tidak mau berdiskusi dengan saya maupun dengan ulama-ulama lainnya, sudah dipastikan bahwa dia itu sesat," sebutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Muharror Khudlori juga mendesak kepada Pemerintah Indonesia, MUI, serta Kemenag, untuk segera mengambil tindakan. Karena, kalau tidak segera ditindak akan membahayakan.

Ponpes Al Zaytun Miliki Aliran Dana Lebih dari Setengah Triliun

Ternyata Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, memiliki aliran dana mencapai setengah triliun atau setara Rp595,2 miliar per tahunnya. Wow, fantastis!

Ponpes Al Zaytun Indramayu, sejak dulu dikenal sebagai salah satu pesantren termegah dan terluas di Indonesia dan Asia.

Tak ayal, jika aliran dana yang dimiliki Ponpes Al Zaytun Indramayu mencapai ratusan miliar dan terbilang cukup fantastis.

Baru-baru ini, publik sedikit tercengang saat Pendiri Ponpes Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang, menyebut jumlah aliran dana di tempatnya.

Tak main-main, Panji Gumilang saat menyampaikan orasi ilmiah Wisuda IAI Al Azis beberpa hari lalu menyebut, aliran dana yang dimiliki Ponpes Al Zaytun Indramayu lebih dari setengah triliun atau mencapai Rp595,2 miliar.

"Ya, kalau soal dana tak sampai triliunan. Hanya Rp595,2 miliar," ujar Panji Gumilang.

Panji menjelaskan, mengenai sumber dana yang dimiliki yakni berasal dari hasil pengelolaan investasi uang kas. Belum lagi, ditambah aggaran yang berasal dari masing-masing wali santri.

"Di luar itu, tidak ada sumber pemasukan atau pendanaan lainnya yang masuk ke Al Zaytun," timpal Panji.

Diketahui, Ponpes Al Zaytun saat ini tengah memproduksi dua unit kapal berukuran besar yang memiliki bobot 600 gross ton (GT).

Jika dihitung, biaya pembuatan kapal dan pembangunan pabrik itu membutuhkan dana cukup besar.

Biaya yang dikeluarkan untuk investasi produksi kapal ini juga kata Panji Gumilang akan menjadikan sumber dana Ponpes Al Zaytun Indramayu.

"Jadi manager harus bisa mengelola uang. Bukan malah menghabiskan uang," tukas Panji. (*/sumeks/disway/pp)

  • Bagikan