Calon Jemaah Haji Diminta Waspada Cuaca Panas di Madinah, Kemenkes: Ini 5 Penyakit Bisa Menyerang

  • Bagikan
TEMPAT MUSTAJAB: Antrean jemaah menuju Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah, kemarin (14/6). Tahun ini pemerintah Saudi menerapkan kebijakan harus mendaftar terlebih dahulu untuk masuk Raudhah. (MEDIA CENTER HAJI)

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Ini perhatian kepada Jemaah haji asal Indonesia. Mereka diminta agar terus menjaga kondisi tubuh selama di Madinah. Sebab, di Madinah mulai memasuki musim panas pada akhir Mei. Suhu di siang hari bisa mencapai 40 derajat Celsius.

Kementerian Kesehatan pun mengimbau agar jemaah haji asal Indonesia harus mewaspadai suhu panas di Madinah yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.
"Jemaah harus waspadai cuaca panas di Madinah. Panas di Madinah akan terasa lebih menyengat namun tubuh tidak berkeringat. Hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang bisa menghambat jamaah untuk menjalankan ibadah," ujar Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. M. Imran dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, 29 Mei 2023 malam.

Seperti dikutip dari JAWAPOS, Senin, 29 Mei 2023, Ia mengemukakan terdapat lima penyakit yang sering muncul karena cuaca panas Madinah dan dialami oleh jamaah haji. Pertama, infeksi saluran pernapasan atas (ispa).

"Gejala yang sering muncul yaitu batuk. Udara kering Madinah dapat menyebabkan lapisan di dalam mulut dan hidung kita menjadi kering dan memicu terjadinya batuk," paparnya.

Kedua, adalah dehidrasi yang cukup serius. Kelembaban udara Madinah yang rendah, sering kali membuat jamaah haji tidak merasa haus saat beraktivitas di luar ruangan, gejala dehidrasi yaitu pusing.

Sehingga disarakan minum air 250 ml setiap satu jam dilakukan bertahap. Kebiasaan minum seperti ini dapat mencegah terjadinya dehidrasi.

Ketiga, heat exhaustion atau kelelahan karena panas. Gejala yang sering muncul dari kondisi ini yakni pusing, kram otot, dan keringat dingin hingga pingsan.

Untuk mencegah terjadinya heat exhaustion, jamaah haji disarankan untuk menggunakan payung, membawa botol penyemprot air untuk mendinginkan badan dan memakai masker terutama saat berkegiatan di luar hotel.

Keempat, heat stroke yang merupakan tingkat lanjut dari heat exhaustion. Heat stroke adalah gangguan organ baik otak, jantung hingga ginjal karena suhu sehingga membuat seseorang mengalami kondisi seperti pasien stroke.

"Jika menemukan jamaah haji pingsan karena heat stroke maka jamaah tersebut harus dibawa ke tempat yang teduh dan basahi badannya dengan air dingin," tutur dr. Imran

Dan kelima yaitu kaki melepuh. Jamaah haji diimbau agar membawa kantung untuk tempat sandal saat hendak shalat di Masjid Nabawi. (jawapos/pp/uce)

  • Bagikan

Exit mobile version