Hadir Memberikan Kuliah Umum
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Ketua Konsil Kedokteran (KKI) dan Direktur Konsil Dokter Sedunia (International Association of Medical Regulatory Authorities/IAMRA), Prof dr Taruna Ikrar MBiomed PhD terbang langsung dari Amerikan Serikat ke Sulsel, untuk menghadiri sejumlah rangkaian acara. Salah satunya memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Institut Kesehatan dan Bisnis (IKB) Kurnia Jaya Persada (KJP) Palopo.
Kuliah umum digelar di acara wisuda 227 orang sarjana untuk Profesi Bidan dan Profesi Ners, Ahad 28 Mei 2023 di Gedung MCH, Kota Palopo, Jalan Andi Kambo (eks Jl. Merdeka).
Di dalam kuliahnya, Prof dr Taruna Ikrar yang juga dikenal sebagai pakar Farmakologi, Kardiologi, dan Neurologi ini, mengatakan mendukung penuh berdirinya Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran IKB KJP.
Pasalnya, hal ini sangat dinanti-nanti lantaran, segala aspek pendukung pembentukan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter sudah ada di kampus IKB KJP ini. Seperti, jumlah alumni mencapai ribuan.
"Saya melihat perkembangan siginifikan dari kampus IKB KJP ini. Dari zero sampai terus berkembang seperti ini, dan sebentar lagi akan menjadi universitas. Ini perkembangan luar biasa," kata Prof dr Taruna di atas podium acara wisuda.
Lalu, bagaimana menjadikan kampus IKB KJP ini sebagai kampus berwawasan global? Dikatakan Prof dr Taruna, pihak kampus harus punya frame work. Lalu semuanya butuh procesing, lalu strategi, action plan, dan terakhir jaringan partnership dan kolaborasi yang kuat dengan semua stakeholder.
"Dengan kompetensi yang dimiliki IKB KJP, saya percaya dalam waktu dekat harapan menjadi universitas terpandang akan terwujud. Bukan hanya nasional tetapi dunia. Ini jadi optimisme saya kepada pihak kampus IKB KJP. Inilah kenapa saya rela datang jauh-jauh dari USA ke Palopo, karena ingin kampus-kampus di kampung halaman saya di Sulsel menjadi world class university," ujar Ketua KKI.
Kuliah ini disaksikan juga Rektor IKB KJP Palopo Prof Dr Dra Rusdiana Junaid, Ketua DPRD Palopo yang juga Ketua Pembina Yayasan Kurnia Jaya Persada Dr Hj Nurhaeni SKp MKes bersama jajaran wakil rektor, senat, para dekan, direktur vokasi, kepala lembaga dan segenap civitas akademik IKB KJP Palopo.
IMC 2023
Sebagai informasi, Direktur Konsil Dokter Sedunia (International Association of Medical Regulatory Authorities/IAMRA, Prof dr Taruna Ikrar MBiomed PhD, pada kesempatan ini, mengatakan, Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan akbar para pelaku kesehatan mulai dari dokter profesional, akademisi kesehatan hingga para pengambil kebijakan.
Pertemuan dengan nama International Medical Conference (IMC) 2023, akan berlangsung di Bung Karno Convention Centre, Sanur, Bali, 10-13 November 2023 mendatang. Anggota IMC yang akan datang ke Bali berasal dari 149 negara bahkan lebih.
Taruna Ikrar yang Ketua Panitia IMC 2023, mengatakan, hal tersebut agar Bali selain menjadi tujuan wisata dunia, juga sebagai pusat perobatan masyarakat dunia.
“Bali ini nomor satu destinasi pariwisata, jadi kenapa tidak menggabungkan aspek medis ini? Kami menginginkan ada jembatan yang menjadi destinasi tidak saja kuat secara destinasi, tapi juga medis,” terangnya.
Apalagi, menurut pengamatan Taruna Ikrar, setiap tahun hampir sekitar 1,5 juta penduduk Indonesia yang ke luar negeri untuk berobat berobat dan berwisata. Dan bisa menghabiskan ratusan triliun karena berobat di luar.
Dimana saat ini Bali sudah punya Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan di Sanur. Sehingga tinggal dikembangkan menjadi platform unggulan dalam pertukaran, inovasi, dan pembelajaran di bidang kesehatan serta menjadi zona kesehatan dunia.
Taruna Ikrar berkeyakinan, jika Bali sudah menjadi zona kesehatan dunia, maka para dokter profesional asal Indonesia yang bekerja di luar negeri pasti akan kembali.
Selain itu, masyarakat Indonesia tidak lagi harus jauh-jauh ke luar negeri, karena semua jenis pengobatan dengan teknologi canggih sudah ada di Bali.
“Saya pikir kesehatan dan pariwisata adalah industri buatan manusia. Artinya, kedua bidang besar itu harus kita ramu. Jadi IMC akan menjadi ‘melting pot’ bagi Bali dan Indonesia,” jelasnya.
Untuk diketahui konferensi tersebut didukung Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Kementerian Kesehatan, Kementerian Investasi, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), dan Pemerintah Provinsi Bali. (idr)