Resmi, IndiHome bakal dikelola Telkomsel awal Juli mendatang. (Istimewa)
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Akhirnya, setelah lama jadi bahan pembicaraan, rencana spin-off IndiHome dari Telkom dan masuk sebagai lini bisnis Telkomsel terwujud.
Hal ini setelah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Telkom) memperoleh persetujuan pemegang saham independen atas aksi korporasi pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel.
Restu ini telah didapat Telkom dari para pemegang saham setelah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Telkom Tahun Buku 2022 yang dilaksanakan pada Selasa, 30 Mei 2023 di Jakarta.
Aksi korporasi yang tergolong sebagai transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No.42/2020 ini, memerlukan persetujuan pemegang saham independen di mana telah tercapai kuorum dan disetujui mayoritas pemegang saham independen.
Menurut Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, pemisahan IndiHome dalam rangka implementasi Fixed Mobile Convergence (FMC). Ini merupakan bagian dari strategi utama perusahaan “Five Bold Moves” yang strategis bagi Telkom dalam mendukung terciptanya inklusi digital melalui peningkatan keandalan konektivitas yang lebih luas dan merata bagi masyarakat.
"Sinergi antara IndiHome dan Telkomsel yang merupakan pemimpin pasar bisnis broadband diharapkan akan memudahkan masyarakat dalam mengakses beragam layanan digital. Telkomsel akan memiliki mesin pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan ke depannya," jelas Ririek.
Dari sisi bisnis, integrasi layanan broadband ini diharapkan dapat menjadikan belanja modal (capital expenditure) perusahaan lebih efisien dan mampu menciptakan nilai yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.
Sejalan dengan arahan Menteri BUMN, ke depannya Telkomsel akan fokus menjalankan segmen bisnis Business to Customer (B2C), sementara Telkom fokus pada segmen Business to Business (B2B). Potensi pasar yang besar dan masih banyak perusahaan maupun instansi yang memerlukan dukungan digitalisasi menjadi peluang bagi Telkom untuk menjadi pemain besar di segmen bisnis B2B.
"Kami berterima kasih kepada para pemangku kepentingan atas dukungan kepada Telkom untuk mencapai kinerja terbaik serta mengapresiasi kepercayaan yang senantiasa diberikan, terutama dalam upaya perseroan melakukan transformasi," lanjut Ririek.
Persetujuan atas implementasi FMC juga dikatakan menjadi penting dalam langkah transformasi perseroan untuk menciptakan nilai yang optimal baik bagi perusahaan, pelanggan, masyarakat, pemegang saham dan pemerintah. Selain itu, integrasi ini sejalan dengan fokus Telkom untuk menjadi pemain dan pemimpin di pasar bisnis B2B.
Dengan diperolehnya persetujuan pemegang saham independen, maka proses integrasi IndiHome ke Telkomsel diharapkan selesai pada awal kuartal ketiga 2023.
Ririek sendiri memastikan bahwa gong dari spin-off IndiHome ini akan dilaksanakan pada 1 Juli mendatang.
"Tanggal 1 Juli, secara legal IndiHome resmi beralih ke Telkomsel," kata mantan Dirut Telkomsel ini menambahkan.
Ririek menyampaikan, pemisahan IndiHome ini dalam rangka implementasi Fixed Mobile convergence (FMC) sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam mendukung terciptanya inklusi digital melalui peningkatan keandalan konektivitas yang lebih luas dan merata bagi masyarakat.
"Telkomsel akan memiliki mesin pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan ke depannya. Dari sisi bisnis, integrasi layanan broadband ini diharapkan dapat menjadikan belanja modal (capital expenditure) perusahaan lebih efisien dan mampu menciptakan nilai yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan," pungkas Ririek.
Sebagai informasi, isu FMC di industri telko memang sedang ramai. Menyatunya layanan bisnis IndiHome ke Telkomsel sendiri menyusul langkah XL Axiata yang belum lama ini juga melakukan FMC dengan mengakuisisi Link Net, perusahaan dibalik layanan internet kabel First Media.
Banyak pihak berharap strategi FMC oleh operator ini juga akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Terlebih, saat ini internet sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan. (*/jp/uce)