--ilustrasi--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PADANG- Waspada ikuti reuni. Karena bisa membawa petaka. Pasangan bisa cemburu dan ujung-ujungnya minta cerai. Kenapa bisa?
Yah, bercermin dari kasus di Padang. Tercatat, hampir seratus janda per hari muncul di Kota Padang.
Berdasarkan data dari Pengadilan Negeri Agama Kota Padang, Sumatera Barat, mencatat terjadinya lonjakan angka perceraian pascalebaran Idulfitri 2023.
Sebelum lebaran, angka perceraian hanya di angka 60 pasangan dalam sehari. Tetapi, pasca lebaran, meningkat hingga seratus pasangan per hari yang mengurus perceraian.
Memang, penyebab perceraian beragam. Namun, persoalan terbanyak menjadi pemicu perceraian tersebut adalah acara reuni. Dari acara reuni ini, cinta lama bersemi kembali atau CLBK.
"Perceraian terjadi juga ada akibat reunian saat lebaran sehinga berkomunikasi sampai saat ini. Sehingga membuat pasangan kurang keharmonisan," ungkap Ketua Pengadilan Agama Kelas I A Padang, Nursal, akhir pekan lalu, 31 Mei 2023.
Beberapa warga yang mengurus perceraian menyebutkan penyebab perceraian lantaran sudah tidak ada lagi kasih sayang dari pasangannya dan tidak ada lagi keharmonisan, juga termasuk persoalan ekonomi keluarga.
Masalah kekerasan dalam rumah tangga juga menjadi penyebab tingginya angka perceraian di kota Padang.
"Faktor terjadi perceraian banyaknya pasangan tidak sabar dan faktor ekonomi melanda pasangan. Sehingga mereka tidak tahan dengan kondisi tersebut sampai mengajukan percerain," kata Nursal.
Tidak hanya itu, perceraian juga banyak terjadi akibat adanya pihak ketiga ini. Ini lantaran salah satu pasangan sering curahat via pesan singkat dan ketahuan oleh pasangan.
Pasangan yang paling banyak mengajukan perceraian umumnya memiliki usia pernikahan 5 tahun, dengan umur 22 sampai 30 tahun.
"Rata rata kasus perceraian tejadi di Kota Padang. Pasangan yang baru menikah 5 tahun dengan umur 22 sampai 30 tahun," jelasnya. Makanya, perlu hati-hati reunian. Jangan sampai terjadi seperti itu, ujung-ujungnya cerai. (*/net/pp/uce)
