Dispertanak Palopo Turunkan Tim Data Hewan Kurban

  • Bagikan
Kabid Kesmavet Dispertanakbun Kota Palopo, drh Burhanuddin

drh Burhanuddin

PALOPOPOS. CO. ID, TAMARUNDUNG -- Hewan kurban wajib memiliki sertifikat sehat atau berlabel sehat. Hal ini untuk menghindari masyarakat membeli hewan kurban yang belum melewati pemeriksaan dari pihak Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (Dispertanakbun) Kota Palopo.

Pasalnya, Dispertanak tidak menjamin hewan kurban layak atau tidaknya dikurbankan jika tidak melalui pemeriksaan. Saat ini, Dispertanak telah menurunkan tim khusus dalam pendataan guna pemeriksaan hewan kurban tersebut.

Demikian diungkapkan Kabid Keswan dan Kesmavet Dispertanakbun Kota Palopo, drh Burhanuddin kepada Palopo Pos, Selasa 6 Juni 2023.

Saat ini, sebut drh Bur sapaan akrabnya, pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan pendataan terlebih dahulu sebelum dilakukan poemeriksaan.

''Jadi kami belum mengetahui stok hewan kurban tahun ini di Kota Palopo,'' sebut drh Bur kemarin.

Tahun 2022 lalu, stok hewan kurban yakni Sapi dan Kambing mencapai 536 ekor. Dimana terdiri dari Sapi sebanyak 491 ekor dan kambing 45 ekor. Adapun harga Sapi berkisar hingga Rp25 Juta dan kambing berkisar antara Rp2 Juta hingga Rp6 Juta.

''Harga tergantung pada usia dan bobot hewan tersebut,'' jelasnya.

dr Bur menuturkan, pemeriksaan kesehatan hewan kurban akan dilakukan di enam Rumah Potong Hewan (RPH) yang ada di Kota Palopo dan lokasi pedagang Sapi dadakan yang ada di Kota Palopo.

"Kami harapkan semua hewan yang akan dijual agar diperiksakan. Pemeriksaan ini tidak memungut biaya alias gratis. Untuk pedagang dadakan, yang ada di pinggir-pinggir jalan, kami harap juga diperiksa hewannya," imbaunya.

Selain melakukan pemeriksaan kesehatan, lanjutnya, Dispertanak juga nantinya akan melakukan pemeriksaan layak atau tidaknya hewan tersebut dikurbankan. Hewan kurban yang sehat juga diberikan stiker bertanda “sehat”. Walaupun ada stiker tersebut, namun
masyarakat juga harus tetap memeriksa kembali hewan ternak tersebut.

"Tidak hanya kesehatan kita juga akan memeriksa hewan tersebut apakah layak untuk dikurbankan, karena hewan yang sehat belum tentu layak untuk ikut dikurbankan," jelasnya. (rhm)

  • Bagikan