PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendorong inklusi ekonomi syariah di lingkungan Kementerian Perhubungan. Kerjasama ini dituangkan dalam penandatangan PKS BSI dengan Satuan Kerja Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dan Satuan Kerja Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan. Dimana saat ini BSI telah dipercaya mengelola payroll lebih dari 300 ribu ASN seluruh Indonesia.
Dari Ki-ka: Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Agung Raharjo, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Lollan Andy Sutomo Panjaitan, Direktur Sales & Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anton Sukarna, RCEO BSI Jakarta I Deden Durachman (paling kanan). --ist--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI), menandatangani perjanjian kerjasama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Satuan Kerja Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan untuk pengelolaan atau payroll gaji karyawan. Melalui kolaborasi ini, BSI akan melayani lebih dari 900 pegawai di bawah Kementerian Perhubungan.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, kerjasama pengelolaan gaji berupa payroll dengan berbagai kementerian dan lembaga terbukti memberikan efisiensi beban bagi hasil. Oleh karena itu, BSI menjadikan program ini sebagai salah satu fokus perseroan untuk menghimpun dana murah. BSI pun memberikan jasa pelayanan yang modern dan unggul untuk pengelolaan payroll karyawan para lembaga dan institusi mitra yang bekerjasama dengan perseroan.
“Sistem payroll kami juga didukung dengan sistem layanan yang modern yaitu BSI Management System, sehingga memudahkan institusi mengatur transaksi keuangannya tanpa harus datang ke bank,” kata Anton.
Anton juga mengatakan kerja sama ini merupakan salah satu bentuk langkah BSI untuk mendorong inklusi keuangan dan ekonomi syariah di lingkungan kementerian, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap gaya hidup syariah.
“Diharapkan dengan menjadi nasabah BSI, para ASN bisa mendapatkan pilihan lebih untuk mengimplementasikan penggunaan produk syariah,” kata Anton.
Anton menjelaskan sejumlah produk dan program unggulan berprinsip syariah yang disediakan oleh BSI menjadi faktor pendorong tingginya minat ASN ke bank syariah ini. Dia mencontohkan salah satu produk populer di kalangan nasabah yakni Tabungan Easy Wadiah yang bebas biaya administrasi.
Tercatat per April 2023, jumlah tabungan wadiah BSI mencapai Rp39,3 Triliun. Sebanyak 90% di antaranya dihimpun oleh perseroan melalui layanan digital yang ada, baik BSI Mobile maupun layanan perbankan BSI Management System. Di sisi lain, payroll juga mengalami pertumbuhan 7,9% secara year to date. Hingga saat ini, BSI sendiri telah melayani sekitar 300.000 payroll untuk ASN.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Arif Toha mengatakan bahwa kerjasama dan kolaborasi dengan BSI merupakan pelaksanaan penggunaan jasa payroll yang mencakup penyaluran gaji dan/atau penghasilan lainnya, serta fasilitas pembiayaan, penyediaan layanan, dan fasilitas perbankan syariah lainnya dengan tepat waktu dan tepat sasaran.
“Saya berharap melalui kerjasama ini, ke depan nanti pihak Bank Syariah Indonesia [BSI] dapat memberikan kemudahan bagi pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, baik berupa biaya transaksi yang lebih mudah, ketersediaan berbagai layanan, serta jaminan keamanan perbankan, sehingga dapat mendukung program kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut,” kata Arif.
Arif juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada jajaran BSI atas inisiatif dan kesempatan untuk bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
“Saya juga berharap semoga kerjasama ini dapat berjalan dengan baik, khususnya dalam memberikan kemudahan dan kelancaran bagi para pegawai yang akan memanfaatkan penyaluran gaji dan layanan perbankan lainnya dengan menggunakan Bank Syariah Indonesia” ujarnya. (*/uce)