Pengobatan Kanker Paru Tidak Selalu Kemoterapi, Tetapi Ini yang Dilakukan

  • Bagikan
Ilustrasi pasien kanker paru tengah konsultasi dengan dokter

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Kemoterapi memang dikenal sebagai cara untuk mengatasi penyakit kanker. Tapi, untuk kanker paru, tidak semua pasien harus menjalani kemoterapi.

Dilansir dari JAWAPOS, Senin, 12 Juni 2023, Dokter spesialis paru dr Sita Laksmi Andarini, Ph.D, Sp.P(K) dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan, pasien kanker paru bisa juga melakukan terapi target atau targeted therapy. 55 persen orang Indonesia yang kanker paru bisa pakai tablet targeted therapy.

"Orang kanker paru sekarang tidak selalu harus terapi kemo," kata staf pengajar di Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-RSUP Persahabatan itu dalam diskusi bersama Kalbe di Jakarta, Rabu.

Terapi bagi pasien kanker paru sebetulnya sangat bervariasi, tergantung tipe atau jenisnya. Ada dua jenis utama kanker paru yakni small cell lung cancer (SCLC) atau kanker paru sel kecil dan non-small cell lung cancer (NSCLC).

Terdapat lebih dari 80 persen kanker paru adalah NSCLC. 40 persen dari NSCLC terjadi mutasi reseptor pertumbuhan epidermal (EGFR). Pengobatan untuk kanker jenis tersebut tentu berbeda dengan tipe kanker paru lainnya.

"Pada pasien dengan jenis kanker paru bukan sel kecil, pasien akan direkomendasikan dengan obat small molecule EGFR TKI atau menghambat tyrosine kinase," ujar Sita.

Berbeda dengan kemoterapi, Sita mengatakan terapi target khusus menargetkan sel kanker agar pertumbuhan dan penyebarannya terhambat.

"Kalau kemoterapi membunuh sel kanker dan sel-sel sehat, oleh karena itu ada efek sampingnya misalnya rambut rontok, infeksi, mudah berdarah, mual, muntah. Biasanya diinfus bisa one-day care, artinya enggak perlu dirawat," tutur Sita. (jp/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version