PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kerap tidak optimal. Tanpa menyebut daerahnya, ia mencontohkan ada pemda yang 80 persen anggarannya habis untuk kegiatan yang tidak konkret, yakni untuk rapat dan perjalanan dinas.
Ia ingin penggunaan dana ini diubah dari yang berorientasi prosedur menjadi berorientasi hasil agar belanjanya konkret dan optimal.
"Begitu bisa dibalik, 80 persen (untuk kegiatan) konkret, 20 persen untuk rapat, anggaran APBN, APBD itu produktif," kata Jokowi di acara Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2023, Jakarta, Rabu (14/6).
"Jangan sampai sebuah anggaran itu 80 persen untuk perjalanan dinas, untuk rapat-rapat, jadi konkretnya tidak muncul. Itu yang saya sampaikan tadi tidak optimal, yang disampaikan Kepala BPKP tidak optimal itu di situ," kata Jokowi.
Ia lantas menceritakan disksusinya dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva beberapa waktu lalu. Kristalina menyebut negara yang menjadi 'pasien' IMF kini mencapai 96 negara.
Hal ini, kata Jokowi, menunjukkan situasi dunia kini sedang sulit. Eropa bahkan sudah resesi. Oleh sebab itu, setiap rupiah yang dibelanjakan baik dari APBN, APBD maupun BUMN, haruslah produktif.(int/idr)