Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL)
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Usai Menteri Komunikasi dan Informatika sekaligus Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), kini giliran rekan separtainya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dikabarkan ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut jadwal, Jumat, 16 Juni 2023, hari ini, akan digarap KPK.
Syahrul Yasin Limpo, selaku Menteri Pertanian, diduga bersama-sama dengan anak buahnya, KSD (Sekjen Kementerian Pertanian 2021 s/d sekarang) & HTA (Direktur Pupuk Pestisida 2020-2022 / Direktur alat mesin pertanian tahun 2023) melakukan perbuatan tindak pidana korupsi.
Atas perbuatannya, mereka disangka melanggar Pasal 12 E dan atau Pasal 12B UU No. 20 / 2001 tentang perubahan atas UU 31/1999 dan Pasal 3 UU No. 8 Tahun 2010 tentang TPPU jo Pasal 56 dan Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Menanggapi isu yang menyeruak, Syahrul mengaku tidak mengerti terkait isu atau dugaan kasus korupsi yang terjadi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyeret namanya.
"Oh saya tidak mengerti itu," kata Syahrul Yasin Limpo di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, seperti dikutip dari fajar.
Saat ditanya lebih jauh terkait isu tersebut, eks Gubernur Sulawesi Selatan itu tutup mulut dan langsung menuju kendaraan dinas yang sudah terparkir dan meninggalkan lokasi peninjauan kawasan pengembangan bawang merah di Kabupaten Solok.
Syahrul Yasin Limpo adalah sosok yang menjalani prosesnya dari level terendah hinggal level yang begitu tinggi. Tak banyak di republik ini yang mempunyai pengalaman dan karir sepertinya.
Syahrul Yasin Limpo lahir di Makassar, Sulawesi Selatan lahir 16 Maret 1955. Ia adalah Menteri Pertanian Indonesia ke-28 yang menjabat sejak tanggal 23 Oktober 2019 di Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.
Ia mengawali karirnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 1980. Dimulai dari lurah, camat, kepala seksi, kepala bagian, Sekretariat daerah (Sekda), Bupati Gowa dua periode (1994-2002).
Purna tugas sebagai bupati, Syahrul kemudian menjabat Wakil Gubernur Sulsel selama satu periode mendampingi Amin Syam.
Hingga akhirnya memenangkan pertarungan dengan Amin Syam dalam pilkada Sulsel pada tahun 2007 setelah keduanya sama-sama maju bertarung sebagai calon petahana.
Duet Syahrul Yasin Limpo - Agus Arifin Nu'mang menjadi pemimpin baru di Sulsel setelah memenangi Pilkada langsung pada 5 November 2007 dengan meraih 39,53 persen suara.
Tak salah jika almamaternya, Universitas Hasanuddin (Unhas) mengukuhkan jabatan Professor Kehormatan kepada Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H., dalam bidang Hukum Tata Negara dan Kepemerintahan.
Pengangkatan yang dilaksanakan pada Kamis 17 Maret 2022 lalu itu dibarengi dengan pembacaan orasi ilmiah berjudul “Hibridasi Hukum Tata Negara Positivisitik dengan Kearifan Lokal dalam Mengurai Kompleksitas Kepemerintahan”.
Dalam orasi ilmiahnya, SYL menjelaskan hibridisasi hukum tata negara positivistik dengan kearifan lokal sudah lama dikenal. Bahkan, sejak dirinya menjabat kepala desa, fenomena tersebut telah ditemui.
SYL mengakui telah akrab dengan kearifan lokal dari berbagai pesan nenek moyang. Tata pemerintahan yang berbasis pada hukum tata negara dan aturan administrasi yang rigid justru perlu dikawinkan dengan kearifan lokal.
Ini menjadi penting agar memiliki spirit partisipatif yang dapat mendorong peran aktif masyarakat.
Berdasarkan pengalaman berinteraksi dengan budaya lokal Bugis-Makassar, SYL mengingatkan sistem hukum Indonesia untuk mempertimbangkan basis budaya dan aspek sosiologis dalam teorisasi hukum.
Bangsa Indonesia harus berani menentukan apa yang paling baik bagi bangsanya, termasuk dalam membangun teori hukum yang memiliki karakteristik ke-Indonesia-an.
Ia juga mendorong petani milenial dan transformasi digital dalam praktek pertanian, karena ia sadar bahwa saat ini telah terbentuk generasi baru petani atau new peasant generation yang mengandalkan teknologi digital dan didorong oleh spirit entrepreneurship.
Petani milenial diharapkan bahu-membahu dengan petani generasi tua dalam memajukan dan memoderenkan pertanian Indonesia.
Alumni Unhas yang juga Mantan Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim menilai Syahrul Yasin Limpo sangat layak dikukuhkan sebagai guru besar atas kontribusi dan pengabdiannya untuk negara hingga hari ini dari level paling bawah yakni Lurah.
"Komandan Syahrul Yasin Limpo adalah sosok yang menjalani prosesnya dari level terendah hinggal level yang begitu tinggi, tak banyak di republik ini yang mempunyai pengalaman dalam perjalanan seperti beliau," ungkap Ramli Rahim kala itu.
Tak hanya pengabdian, Ramli juga menyebut Syahrul Yasin Limpo juga telah menghasilkan banyak karya. Sehingga tidak salah jika almamaternya mengukuhkannya sebagai guru besar atau profesor kehormatan.
"Beliau pun menghasilkan banyak karya dan sangat layak almamaternya, Unhas memberikannya Gelar Profesor Kehormatan kepadanya. Salam hormat dari kami. Salam hangat dari Anies Rasyid Baswedan," pungkasnya. (fajar/pp)