Drg Shinta Yudisium Terbaik Unhas

  • Bagikan
Drg Shinta Rahma Mansyur Sp.Perio
  • Dikukuhkan sebagai Dokter Spesialis Gigi

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MAKASSAR-- Drg Shinta Rahma Mansyur Sp.Perio yang bertugas di RSUD Sawerigading Palopo meraih gelar baru sebagai dokter spesialis gigi.

Ia tercatat sebagai lulusan yudisium terbaik dan berprestasi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95 dengan predikat cumlaude di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Minggu, 25 Juni 2023 lalu. Prestasi ini merupakan buah yang ia petik dari upaya terbaik yang ia lakukan selama ini.

Dalam yudisium dan pengukuran sebagai dokter spesialis gigi, Drg Shinta mengucapkan terima kasih kepada para dosen yang telah memberikan ilmu dan pengalaman. Selanjutnya, dirinya berkomitmen untuk mengamalkan ilmu yang didapat serta menjaga nama baik almamater.

“Terima kasih atas semua ilmu yang diberikan. Doakan kami agar sukses di gerbang masa depan,” katanya sebagaimana rilis yang diterima Palopo Pos, Senin, 26 Juni 2023 kemarin.

Lahir di Kota Palopo, Drg Shinta merupakan anak dari pasangan suami istri, ayah bernama Drs H Mansyur Sayang B.Sc dan ibu bernama Hj Herawati Andi Syamsuddin. Drg Shinta telah dikarunia tiga orang pasangan dari suami bernama Muh Yusri, ST.

Bagi dokter spesialis gigi ini mengungkapkan, yudisium bukanlah akhir dari sebuah perjuangan dalam menuntut ilmu, tapi merupakan awal untuk mewujudkan cita-cita. Menjadi seorag dokter spesialis dirinya berharap bisa berbuat dan membantu lebih banyak lagi masyarakat luas.

“Kalau saya sih bepikirnya dari pertama masuk Kedokteran, itu sudah dikasih jalan sama Tuhan untuk masuk kesini. Jadi saya harus melakukan yang terbaik di FKG ini. Nah setelah melakukan yang terbaik, juga akan memberikan yang terbaik, Dan Tuhan juga akan memberi yang terbaik,” tuturnya.

Dikatakannya menjadi seorang dokter, dirinya pun tidak ingin menjadi dokter yang hanya berfokus kepada penyakit pasien saja. Ia juga ingin menjadi dokter yang juga dapat dijadikan tempat pasien untuk berkonsultasi . Dengan demikian, sebagai dokter dirinya dapat memahami sumber masalah dari pasien itu.

“Saya tidak mau hanya mengobati orang itu. Saya ingin jiwanya juga dia terobati. Saya ingin bisa menyembuhkan orang itu secara total,” ujarnya yang ingin menjadi dokter spesialis yang bermanfaat untuk masyarakat. (ikh)

  • Bagikan

Exit mobile version