PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Dua tokoh yang sudah menegaskan siap bertarung di Pilgub Sulsel 2024 mendatang menyedot perhatian peserta jalan santai Silaturahmi Nasional I Wija To Luwu (Silatnas I WTL) di Lapangan Gaspa, Palopo, Ahad, 2 Juli 2023.
Kedua kandidat bakal calon gubernur Sulsel itu adalah Dr Ilham Arief Sirajuddin (IAS) yang hadir dengan tagline GubernurKu serta Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki, S.H., M.H. yang biasa disapa Panglimata.
Baik GubernurKu maupun Panglimata berbaur dengan peserta, menyelesaikan rute jalan santai sepanjang kurang lebih 3 KM.
Keringat keduanya benar-benar membasahi badan, tidak menghalangi senyum keduanya yang juga terus merekah.
Di kesempatan itu, IAS didampingi istrinya, politisi nasional berdarah Malangke, Aliyah Mustika Ilham (AMI).
Mereka terlihat sibuk meladeni permintaan foto bareng peserta jalan santai. Bahkan, tidak sedikit peserta yang bernada lantang yang meminta GubernurKu dan Panglimata berpasangan saja.
"Mantap, pasanganmiki pak. Karena bapak berdua ji figur calon gubernur yang kelihatan punya perhatian besar sama wija to Luwu," pinta salah satu peserta usai meminta selfie bareng.
Merespons itu, keduanya lebih banyak tersenyum. Berterima kasih lalu meladeni yang belum kebagian jatah selfie.
Sepanjang Silatnas yang mulai dibuka sejak Sabtu 1 Juli, IAS dan Andi Muhammad memang sering terlihat ngobrol bersama. Foto keakraban keduanya juga banyak berseliweran di beberapa group Whatsapp wija to Luwu.
Tokoh pemuda Luwu Raya, Abdul Fattah, mengaku wija to Luwu pasti bisa membedakan siapa pemimpin yang memang memiliki kepedulian tinggi pada Luwu Raya di pilgub mendatang.
Sebelumnya, GubernurKu menggelar pertemuan santai dengan keluarga Batu Allu, Toraja. Pertemuan itu dilaksanakan di kediaman Dina Kano Palimbong, di Jalan Batara, Kota Palopo.
Di hadapan keluarganya, IAS memohon restu dan doa diberi kesehatan menatap pilgub Sulsel 2024.
Seperti diketahui, leluhur IAS, Puang Rondo-rondo alias Puang Sondong salah satu mantan ketua adat masyarakat Toraja saat belum terpecah. Garis keturunan itu mengalir ke ibu IAS, St Djohra. (*/pp