PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MOROWALI -- Perwakilan Pengurus Kerukunan Keluarga Toraja (KKT) Morowali, Sulteng dan keluarga besar Toraja datang bertemu dengan Ketua IKaT Nusantara Irjen Pol (P) Drs Frederik Kalalembang yang saat ini berada di Morowali bersama keluarga dan Istri Ibu Christine Tangyong.
Pertemuan KKT Morowali dan keluarga besar Toraja menyampaikan ucapan terima kasih atas nama keluarga Besar Alm. Agnes Retni Angraini dan seluruh Masyarakat Toraja yang ada di Morowali kepada Bapak Irjen Pol (P) Frederik Kalalembang yang sudah banyak memberikan perhatian serta bantuan yang sangat luar biasa bagi keluarga besar Toraja, sehingga pelaku pembunuhan almarhumah dengan segera dapat tertangkap.
"Banyak hal yang sudah dilakukan oleh Bapak Irjen (P) Frederik Kalalembang khususnya kami masyarakat Toraja yang berada di Morowali, termasuk saat kami warga diturunkan oleh petugas di jalan dan dengan bantuan Jenderal Frederik Kalalembang kami saat itu juga dapat melanjutkan perjalanan sampai ke tujuan dan banyak lagi bantuan dan perhatian Jenderal kepada kami masyarakat Toraja yang ada di Morowali dan pada umumnya Masyrakat Toraja di Morowali adalah sebagai Karyawan pada perusahaan Tambang, Demikian disampaikan Sion Nathan Wakil Ketua KKT Morowali.
Suasana pertemuan yang berlangsung sangat akrab dan saling memberikan Informasi kepada Jenderal (P) Frederik Kalalembang tentang masyarakat Toraja yang cukup banyak di Morowali dimana jumlah Kerukunan sebanyak 42 Kerukunan dengan jumlah hampir 10.000 jiwa
Pada kesempatan itu juga, Irjen (P) Frederik Kalalembang berpesan kepada masyarakat Toraja yang ada di Morowali agar selalu menjaga kekompakan, perkuat informasi dan tetap lakukan komunikasi dengan siapa saja, sehingga apa yang menjadi harapan kita semua dapat membanggakan sebagai masyarakat Toraja yang ada dirantau.
Sekadar informasi, selain membantu pengungkapan kasus pembunuhan Almh. Agens, Irjen Pol (P) Frederik Kalalembang juga turut membantu pengungkapan kasus pembunuhan mantan aktivis GMKI Palopo Alm. Awal Bagai.
Lalu kasus pembunuhan di Apartemen Bandung, pembunuhan yang dibuang dibawah Tol Becak Kayu yang dibunuh oleh rekannya sendiri, Pembunuhan di Morowali dan pemulangan Mayat yang tenggelam di Laut Jepara Jawa Tengah dan bisa kembali ke Kampung halaman dan bertemu dengan sanak keluarga.
“Termasuk pula pemberian santunan dari perusahaan tempat Korban bekerja, serta masih banyak kasus-kasus penipuan dan janji-janji bohong yang menimpa saudara kita Sangtorayaan. Ini semua dapat kita bantu selama cepat memberikan informasinya,” terang Frederik Kalalembang yang akrab dipanggil JFK.
Untuk membantu masyarakat khususnya masalah keamanan dan Hukum, JFK kini telah mendirikan kantor bantuan hukum, yang siap selalu mengawal masyarakat mendapat kepastian hukum secara adil. Tujuannya adalah untuk membantu masyarakat, dan sangtorayan dalam pendampingan hukum.
Oleh sejumlah kalangan masyarakat di Dapil Sulsel 3 sangat berharap adanya figur seperti JFK ini yang selalu hadir untuk membantu ketika rakyat punya keluhan.
“Saya termotivasi mendirikan kantor hukum ini semata-mata untuk membantu masyarakat dan saudara-saudara kita Sangtorayaan dimanapun berada yang membutuhkan dan mendapatkan pendampingan hukum. Karena tidak sedikit yang menghubungi saya menyampaikan masalah Hukum yang tidak kunjung selesai,” ujarnya.
Pendampingan dan bantuan hukum ini diberikan JFK dengan setulus hati tanpa pamrih.(idr)