PSSI Terbelit Utang hingga Rp100 Miliar

  • Bagikan
Erick Thohir bersaing dengan 4 nama lain untuk menjadi Ketum PSSI periode 2023-2007 dalam KLB yang digelar pada 16 Februari 2023. (HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS)
  • Exco Arya: Utang dari Pengurus Sebelumnya

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- Di tengah puja-puji yang datang, PSSI ternyata menghadapi perkara pelik soal utang-piutang. Ancaman hingga somasi harus dihadapi secara jantan.

Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga membeberkan, PSSI saat ini sedang ditagih utang nyaris menyentuh Rp100 miliar. Jumlah tersebut diyakini sebagai utang kepengurusan periode sebelumnya.

Arya menceritakan, PSSI kepemimpinan Erick Thohir kini didesak beberapa pihak untuk melunasi utang yang menumpuk beberapa tahun terakhir.

"Utangnya puluhan miliar. Sudah ada juga mengancam kami, mensomasi kami juga udah ada. Utang ini banyak banget datang, tapi uang tidak ada," kata Arya di Jakarta, Kamis (6/7).

Arya mengatakan utang tersebut sudah menumpuk sejak empat tahun terakhir. Ia menyampaikan utang itu sudah ada sebelum era kepemimpinan Mochamad Iriawan atau Iwan Bule di PSSI.

"Empat tahun belakang, tapi yang sebelum-sebelumnya [utang] itu sudah ada juga. Apa karena dikira PSSI sekarang oke langsung masuk tagihan itu, kami tidak tahu," ujar Arya.

Kondisi PSSI saat ini tak hanya harus mencari uang untuk membiayai program organisasi. Namun, juga harus membayar utang masa lalu yang menumpuk.

Arya menyebut, agenda FIFA matchday belum bisa menguntungkan. Bahkan, PSSI terpaksa merugi setelah menggelar laga Indonesia vs Burundi.

"Waduh, [utangnya] puluhan miliar. Kisaran tipis-tipis, hampir Rp100 miliar, di bawah sedikit. Ya sekitar segitulah," ucap Arya.

PSSI merugi usai laga Indonesia vs Bunrundi di FIFA matchday. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)
"Pak Erick sudah arahkan supaya kita mulai membayar utang, tapi yang memang menyangkut hidup orang. Wasit yang belum dibayar dan perangkat pertandingan, tapi untuk vendor-vendor kami terpaksa menunggu audit. Ya dong, kita tidak tahu utangnya berapa, ini bener apa enggak," kata Arya.

Arya kemudian memperinci hal-hal yang masih jadi beban utang PSSI. Sederet urusan seperti biaya penginapan dan tiket transportasi jadi hal yang belum selesai sampai saat ini. Selain itu ada utang urusan pemain naturalisasi.

"[Paling banyak] urusan perhotelan dan ticketing saja kami ditagih. Ada pemain naturalisasi, datang ke sini diundang. Dibilang, kamu bayar dulu ya, datang dia ke sini dia bayar dulu, habis itu dia balik, enggak dibayar-bayar juga," ucap Arya.

Arya menegaskan, akomodasi pemain dan agen pemain naturalisasi wajib dilunasi karena ada perjanjian dari pengurus PSSI sebelumnya. Jika tidak, si pemain bakal kecewa dan terancam tak bisa tampil maksimal membela Timnas Indonesia.

PSSI harus berusaha menyicil utang yang menumpuk. Pemasukan dari agenda federasi, termasuk aktivitas Timnas Indonesia, bakal jadi sumber dana untuk membereskan urusan.

"Jadi mohon dimaklumi kenapa kami terpaksa bertahap bayarnya. Karena utangnya puluhan miliar, utang tidak ada. PSSI kan tidak bisa menodong ketua umum, tidak bisa begitu. Uangnya harus dicari dengan berbagai cara," ucap Arya.(int)

  • Bagikan

Exit mobile version