PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BATUPASI-- Proyek Menara Pusat Kuliner atau sering disebut 'Menara Payung' menggunakan anggaran jumbo Rp91,5 miliar. Tapi lantai dua dan lantai tiga bangunan tersebut, tidak pakai keramik dan plafon.
Hal tersebut menimbulkan tanda tanya, siapa konsultan perencananya?
Pada Selasa, 11 Juli 2023 kemarin, Palopo Pos melakukan penelusuran pada laman LPSE Palopo. Ditemukan data nama tender Biaya Manajemen Konstruksi Pembangunan Menara Pusat Kuliner dan Cinderamata tahun anggaran APBD 2021 dengan nilai pagu paket Rp1.848.207.300.
Ditender pada 24 Maret 2021. Dan dimenangkan PT Primatama Prima Konsultama (PK) alamat BTN Minasa Upa N. 10 NO. 20 RT. 004/ RW. 013 Kota Makassar, dengan nilai kontrak Rp1,79 miliar.
Sementara Fahrul dari PT Kanza Sejahtera selaku pihak rekanan Menara Payung yang dikonfirmasi Palopo Pos, mengatakan bahwa pekerjaan lantai dua dan tiga memang tidak dilengkapi pemasangan keramik dan dan plafon. Itu sesuai dengan konsep yang ada dalam perencanaan.
"Seperti itu yang spek yang kami terima," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, pemasangan keramik tentu nantinya akan dibebankan kepada penyewa yang menginginkan desain ruang yang mereka inginkan.
Sebelumnya dilansir, anggaran jumbo proyek Menara Pusat Kuliner atau sering disebut 'Menara Payung' sebesar Rp91,5 miliar, dinilai kemahalan. Estimasi anggaran bangunan tersebut hanya sekira Rp60 miliar.
"Ada kontraktor besar yang menyatakan, dengan anggaran Rp60 miliar, proyek Menara Payung sudah bisa untung 10 persen. Alasannya, Menara Payung tidak terbuat dari beton massif, hanya konstruksi baja,'' kata mantan Kadis PUPR Palopo, Ir Anshari Mas'ud saat dimintai tanggapannya, Senin, (10/7) lalu.
Anshari yang juga Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Palopo, membandingkan kontruksi bangunan 'Menara Payung' dengan Kantor Wali Kota Palopo. "Kantor Wali Kota cuma sekitar Rp60 miliar. Kantor Wali Kota lebih luas hampir dua kali dari Menara Kuliner dengan anggaran Rp91,5 miliar, " terangnya.
Untuk diketahui, anggaran pembangunan proyek 'Menara Payung' sebesar Rp91,5 miliar. Itu
belum termasuk biaya manajemen konstruksi sebesar Rp1,79 miliar. (ikh)