Per Mei, Sudah Tersalur Rp146,2 T Bersama Makassar, Parepare, Bulukumba, dan Bone
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulampua mencatat kinerja positif industri jasa keuangan Sulsel. Aset dari bank umum sebesar Rp175,55 triliun, dan aset BPR Rp3,51 triliun.
Kemudian, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Mei 2023 tumbuh 4,14 persen dari tahun sebelumnya (yoy). Nominalnya mencapai Rp119,28 triliun. Adapun kredit yang disalurkan tumbuh tinggi double digit 10,67 persen yoy dengan nominal mencapai Rp146,20 triliun.
"Perkembangan yang menggembirakan ini ditunjukkan oleh bagaimana pertumbuhannya perbankan di Sulsel. Untuk aset tumbuh di 8,26 persen, dana pihak ketiganya 4,14 persen, dan yang menggembirakan karena ini terkait bagaimana berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Sulsel," kata Kepala OJK Regional 6 Sulampua, Darwisman, Selasa, 11 Juli.
Ia menambahkan, pertumbuhan juga dialami dari sisi kredit mencapai angka 10,67 persen. Pihaknya optimis kredit perbankan hingga akhir 2023 ini bisa memenuhi ekspektasi dan harapan pemerintah.
"Tentunya kita bisa tumbuh di atas double digit, karena memang momentum ini sangat kita butuhkan. Sangat kita perlukan untuk berkontribusi pada target pertumbuhan ekonomi yang sudah kita canangkan baik nasional maupun regional di Sulsel," sambungnya.
"Kemudian yang menggembirakan juga bahwa dari total kredit yang sudah disalurkan perbankan Sulsel di angka Rp146,2 trilliun diposisi Mei 2023. Penyaluran kredit didominasi Makassar, Palopo, Parepare, Bulukumba, dan Bone," sebut Darwisman.
Sementara itu, DJPb Sulsel mencatat hingga semester I 2023, realisasi KUR di wilayah Sulsel sebesar Rp6,03 triliun. Dengan jumlah realisasi tersebut, penyaluran KUR Sulsel menduduki peringkat pertama yang terbesar di luar Pulau Jawa.
Kakanwil DJPb Sulsel, Supendi mengungkapkan, dilihat per sektor, realisasi KUR Sulsel paling banyak disalurkan di sektor pertanian dengan nilai Rp2,6 triliun. Jumlah debiturnya pun terbanyak yakni 57.728 debitur.
"Sektor perdagangan menyusul dengan realisasi Rp2,14 triliun yang tersalur kepada 39.016 debitur," tutup dia. (idr)