Andi Aslam Patonangi. --ist--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Mantan Bupati dua periode Kabupaten Pinrang, A Aslam Patonangi mengungkap potensi Luwu Raya yang sangat besar untuk dilakukan pengembangan. Mulai dari tambang, hingga sumber daya alam lainnya.
"Di Luwu Raya ini, kita kenal dengan potensinya yang sangat besar. Potensi tambang, perkebunan, terlebih perikanan dimana hampir semua kabupaten kota berada di Teluk Bone, otomatis potensi kemaritiman dan perikanan terbuka luas jika terus digali," ungkap A Aslam melalui siaran persnya, Minggu, 16 Juli 2023.
Hanya, kata mantan Pj. Sekprov Sulsel ini, untuk membangun Luwu Raya sudah harus dengan pendekatan kewilayahan. Bukan lagi dengan pendekatan kedaerahan.
"Pendekatannya adalah pendekatan kewilayahan untuk membangun Luwu Raya ini. Jadi, tidak boleh lagi ego kedaerahan dalam rangka pengembangan. Jadi perspektifnya adalah pembangunan kawasan," sebutnya.
Namun, Calon Anggota DPR-RI Nomor Urut 2 Partai Nasdem, Dapil Sulsel III ini menyebut pengembangan Luwu Raya sebagai satu kesatuan untuk dilakukan pengembangan dengan memusatkan pertumbuhan Luwu Raya di Kota Palopo "Kota Palopo sebagai pusat pertumbuhan, tentu akan ditopang daerah sekitar di Luwu Raya ini," katanya. Sehingga perkembangan pembangunan bisa lebih cepat masyarakat pun sejahtera.
Andi Aslam, sapaan akrab mantan Bupati tersebut mengharapkan momentum politik 2024, mendatang ini menjadi satu momentum bagi masyarakat khususnya di Tana Luwu ini untuk menentukan keterwakilan mereka di DPR-RI sebagai penyambung lidahnya. Namun ia berharap kualitas pemilu 2024 mendatang bisa semakin baik. Jangan lagi ada politik transaksional alias politik uang, "Tidak lama lagi pesta demokrasi digelar tahun 2024, kita berharap kualitas pemilu kita semakin baik. Dengan contoh konkrit pada pemilu lalu, maraknya praktik money politik, toleransi money politik, dan kita harap kali ini toleransi itu kita tutup," sebutnya.
Namun, tambah Andi Aslam, sikap menghargai perbedaan pilihan harus tertolenrasi dengan baik. "Toleransi terhadap sesama harus tetap ada, jangan ada black campaign, dan sebagainya," ungkapnya lagi.
Namun dirinya optimis perubahan itu akan terbuka lebar dengan suara suara milenial alias pemilih pemula yang akan mendobrak untuk perubahan dalam praktik demokrasi kita di pemilu ini.(*/pp)