Ketua Apksindo Sulsel, Badaruddin puang Sabang melakukan tanam perdana Bibit Sawit PSR di Sassa Baebunta, Minggu 16 Juli 2023. --mahmuddin--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA-- Program Peremajaan Sawit (PSR) Rekomtek Tahun 2022 di Sulawesi Selatan baru mulai tahap penanaman. Penanaman Perdana itu dilakukan Ketua DPW Apkasindo Sulsel, Dr. Ir H Badaruddin Puang Sabang, MM di Desa Sassa, Kecamatan Baebunta, Kab Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Minggu 16 Juli 2023.
Adapun luas lahan yang masuk program Peremajaan hasil Rekomendasi Teknis (Rekomtek) tahun 2022 seluas 400 hektar yang tersebar lima desa di empat kecamatan di Kabupaten Luwu Utara.
" Program peremajaan kelapa sawit rakyat untuk tahun ini dilaksanakan di lima Desa, salah satunya Desa Sassa kecamatan Baebunta, Desa Lantang Tallang, Desa Lampuawa, Desa Rampoang, dan Desa karondang, untuk Desa Sassa sendiri ada tiga kelompok yang melakukan peremajaan sawit rakyat, antara lain Kelompok Tani Patanga, Kelompok Tani Sandua Jaya dan Kelompok Tani Kalelo lestari,” ujar Puang Badar.
Soal bibit sawit yang ditanam untuk program PSR, Puang Badar mengatakan bahwa ada dua varietas yang ditanam yaitu Sriwijaya 1 dan Sriwijaya 5. Bibit ini kata Dia memiliki keunggulan yakni panen perdana 26 bulan, dengan jumlah tandan yang dihasilkan rata-rata 15-19 tandan/pokok pertahun, produksi buah tandan buah segar mencapai 27,7-32,2 ton/tahun.
Menurutnya Selain program PSR, beberapa program yang akan masuk di wilayah kabupaten Luwu Utara, seperti Sarana dan Prasarana (sapras) , serta perluasan sawit. ''Untuk Sapras ini kita dapat 100 hektare begitupun dengan perluasan juga kita dapat 100 hektare,” sambung Badaruddin Puang Sabang.
Ketua Umum Penangkar Benih seluruh Indonesia ini berpesan kepada masyarakat agar merawat tanamannya dengan baik. "Harapan kita dengan adanya kegiatan peremajaan kelapa sawit (PSR) dapat membantu perekonomian masyarakat, terutama pada petani kelapa sawit itu sendiri,” pesan Badar.
Kepada Kelompok tani Penerima PSR Puang Badar Berharap setelah penanaman perdana, dipanjutkan dengan perawatan yang baik dan benar, karwna tanpa perawatan yg baik dan benar apa diharapkan tidak akan tercapai, produksinya bisa saja tidak tercapai atau dengan hasil maksimal.
”Kami berharap sekali lagi bahwa para petani ini harus memelihara tanamannya dengan baik, karena bibit yang baguspun kalau tidak dipelihara dengan baik hasilnya tidak akan maksimal, tetapi kalau bibit unggul dan bersartifikat itu di pelihara dengan baik insyaallah hasilnya akan memberikan hasil yang maksimal sesusai dengan potensi produksi yang dimiliki oleh benih tersebut,” pungkasnya.
Untuk diketahui, PSR merupakan Program Pemerintah yang dananya bersumber dari
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dimana lembaga ini menyalurkan bantuan dana kepada pekebun rakyat peserta PSR sebesar Rp30 juta per ha/per kebun.(mahmuddin)