PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA -- Pemerintah Indonesia menargetkan pada tahun 2024 angka kemiskinan ekstrim dan penurunan prevalensi stunting telah tuntas.
Target ini dapat dicapai apabila semua pihak, mulai dari pemerintah nasional, pemerintah daerah, hingga masyarakat terlibat aktif di dalamnya.
"Melihat banyak teman-teman kepala desa yang hadir, kembali saya ingatkan, ada dua program yang menjadi tujuan nasional dan targetnya tahun 2024 harus kita selesaikan atau kita capai. Yang pertama itu terkait kemiskinan ekstrim. Lalu yang kedua terkait stunting," kata Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, dalam kegiatan serah terima jabatan Lurah Marobo dari pejabat lama, Sulasmi Amir ke pejabat baru, Jamaluddin, Jumat 28 Juli 2023.
Terkait kemiskinan ekstrim, dikatakannya pemerintah menargetkannya harus tuntas hingga angka 0% pada tahun 2024.
"Kemiskinan ekstrem ini penting sekali. Maka pastikan semua warga kita sudah terdata dan memiliki dokumen kependudukan. Nanti dilihat di Kelurahan Marobo ini, mana saja yang termasuk kategori miskin ekstrim. Tahun depan, pastikan harus sudah keluar dari kondisi miskin ekstrim," terang bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
Sementara terkait stunting, ditargetkan dapat menurun hingga angka 14%.
"Untuk itu, karena sudah ada by name by address, nanti dicari semua untuk dilakukan penanganan sekaligus pencegahan," tuturnya.
Kedua tujuan nasional ini menurut bupati yang karib disapa IDP ini bisa dicapai dengan cepat sesuai target apabila seluruh pihak yang ada di desa/ kelurahan ikut bersinergi.
"Peran Ibu-ibu PKK dalam hal ini sangat besar dan sangat penting. Tentu dengan disupport dari yang lain, dari camat, tokoh agama, dan tentu seluruh warga kelurahan Marobo. Untuk pencegahannya juga jangan lupa di sini ada UPT Puskesmas, yang kita harapkan juga terus bersinergi," jelas IDP.
Maka dari itu, demi menyukseskan tercapainya tujuan nasional dan program-program daerah lainnya, isteri dari Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi ini menghimbau Lurah Marobo yang baru agar menghidupkan kembali dasawisma di Kelurahan Marobo, Kecamatan Sabbang.
"Saya minta dasawisma diaktifkan. Dasawisma itu diharapkan persepuluh rumah dibentuk satu dasawisma, karena ibu-ibunya juga yang kita harapkan supaya program kemiskinan ekstrim dan stunting bisa cepat tertangani. Begitu pula dengan program gotong royong tadi. Itupun bisa terealisasi dengan mudah kalau dasawisma kembali dihidupkan," pinta IDP.(junaidi rasyid)