PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BELOPA-- Selain membangun Sumber Daya Manusia atau SDM, salah satu fokus pemerintah daerah adalah pembangunan infrastruktur penunjang bagi masyarakat. Hal ini memang menjadi masalah utama di Bumi Sawerigading terkait konektivitas wilayah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Luwu, Ikhsan Asaad kepada Palopo Pos mengatakan konektivitas antar wilayah baik itu jalan nasional, kabupaten, kecamatan, bahkan sampai desa bisa terkoneksi menjadi fokus pemerintah sehingga perlahan-perlahan keterisolasian daerah bisa dibuka.
“Contoh-contoh daerah yang terisolasi yang telah dibangun seperti Bastem, Latimojong, kemudian ada Walenrang Barat. Itu tiga daerah,” jelas Ikhsan, Senin kemarin.
Keberhasilan pembangunan itu tak lepas dari intevensi anggaran ke Dinas PUPR, serta lobi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Beberapa program pembangunan di selaraskan dengan niat Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman.
Dinas PUPR juga merincikan, jika pemerintah juga ingin melihat sektor pertanian Luwu bisa berkembang. Dengan harapan, bisa tercipta ketahanan pangan di level daerah.
Menurut Ikhsan, dalam menyokong harapan itu terjadi, maka salah satu sasaran adalah membangun irigasi untuk petani padi yang ada di Luwu.
Dari data yang Rencana Kerja Pemerintah Daerah atau RKPD yang diterima, luas irigasi Luwu meningkat dalam setiap tahun. Sesuai catatan Dinas PUPR pada i tahun 2019 hingga 2020, mencapai 8.904 ha.
Selain menjamin ketahanan pangan lewat infrastruktur yang dibangun, pemerintah juga tak luput mengurusi kualitas rumah tangga masyarakatnya.
Dari data yang diperoleh dari Dinas PUPR Luwu, spending data kinerja Sistem Penyedia Air Minum atau SPAM di Luwu dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2019 tercatat, jumlah SPAM terlayani mencapai 16.000. dan terus meningkat di tahun 2023 mencapai 22.055.
"Kita menindaklanjuti apa yang menjadi janji Bupati Luwu yang terangkum dalam RPJMD yang fokus pada bidang infrastruktur," jelasnya. (fan/ikh)