KKLR Road Show di Tana Luwu, Mulai Hari Ini

  • Bagikan

Hadirkan Bacaleg Pusat sebagai Narasumber

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulsel akan melaksanakan roadshow ke Tana Luwu Raya pada 2-5 Agustus 2023.
Mulai di Belopa, Kabupaten Luwu pada Rabu 2 Agustus 2023 hari ini. Kemudian di Palopo pada Kamis 3 Agustus 2023 besok. Lalu di Masamba, Kabupaten Luwu Utara pada Jumat 4 Agustus 2023 lusa. Dan berakhir di Malili Kabupaten Luwu Timur pada Sabtu 5 Agustus 2023.

Tema yang diusung dalam roadshow ini adalah "Prospek Wija To Luwu dalam Kanca Politik Nasional, menuju Daerah Otonom Baru Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya".
Kepada Palopo Pos, Selasa, 1 Agustus 2023 Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan BPP KKLR Sulsel, Dr Baharuddin Solongi, menjelaskan, tentu yang diharapkan menjadi narasumber utama selain pemantik dan para penanggap lainnya adalah Wija To Luwu (WTL) yang telah menjadi Bakal Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) atau Bacaleg pusat dari Daerah Pemilihan Tana Luwu dan sekitarnya, WTL yang siap bertarung untuk menduduki “kursi Senayan".

Roadshow ini merupakan kegiatan pertama kalinya sejak KKLR didirikan. Penggagas Roadshow ini adalah sosok yang memiliki jiwa besar dan pikiran besar serta kemauan besar. Seorang pengusaha WTL sukses, memiliki fasilitas/logistik yang secara pribadi mumpuni dan siap dengan sepenuh hati untuk mensponsori demi kesuksesan acara tersebut.

''Sosok yang bersahaja, dermawan, dan rendah hati, Ketua BPW KKLR Sulsel. Sosok yang hingga saat ini non politisi. Penggagas itu adalah Bapak Ir H Hasbi Syamsu Ali MM IPU ACPE,'' jelas Dr Baharuddin.

Tujuan Roadshow ini adalah BPW KKLR Sulsel membuka ruang diskusi untuk menyepakati karakteristik Calon anggota DPR RI Dapil Tan Luwu dan sekitarnya, yang sungguh-sungguh memiliki niat suci dan ikhlas, serta memiliki kemauan keras untuk menjadikan WTL kuat sehingga mampu mewujudkan Tana Luwu yang berdaulat dengan segala taktik dan strategi perjuangan yang dimilikinya. Bersedia secara sungguh-sungguh memperjuangkan lahirnya Daerah Otonom Baru (DOB) Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya.

Tentunya, pertarungan di “Senayan” terbilang keras dan sangat cerdas sehingga dibutuhkan calon dari WTL yang memenuhi karateristik tersebut di atas. Roadshow ini juga diharapkan menjadi ruang pendidikan politik WTL dalam menyambut perhelatan demokrasi dalam wujud Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden.

Pendidikan politik bagi WTL adalah bagian penting dari pembentukan WTL yang kuat, demokratis dan sejahtera. Dimana setiap WTL dapat berperan aktif dalam proses politik, menghormati hak-hak orang lain, dan bekerja sama untuk mencapai kepentingan bersama.

Tujuan pendidikan politik bagi WTL ini adalah untuk memberdayakan WTL dalam memahami, berpartisipasi, dan berperan aktif dalam proses politik dan pemerintahan negara. Tujuan utamanya adalah bagaimana menciptakan WTL yang sadar politik, berpengetahuan, dan memiliki keterampilan dalam berdemokrasi.

Beberapa tujuan khusus dari pendidikan politik WTL dalam Roadshow ini antara lain, pertama, meningkatkan Kesadaran Politik WTL: Pendidikan politik rakyat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik WTL tentang hak dan tanggung jawab mereka dalam proses pengambilan keputusan politik. Ini termasuk pengetahuan tentang struktur pemerintahan, hak suara, dan cara berpartisipasi dalam kehidupan politik.

Dua, mengembangkan keterampilan partisipasi politik WTL. Pendidikan politik WTL juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan WTL dalam berpartisipasi aktif dalam proses politik. Ini mencakup keterampilan seperti berdiskusi, berdebat, memahami isu-isu politik, dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan politik.

Tiga, mendorong partisipasi politik WTL yang Aktif dan bertanggung jawab. Pendidikan politik WTL ini bertujuan untuk mendorong partisipasi politik yang aktif dan bertanggung jawab dari seluruh lapisan WTL. Ini termasuk partisipasi dalam pemilu, diskusi politik, kampanye, dan bentuk-bentuk partisipasi lainnya yang sah.

Empat, meningkatkan pengetahuan WTL tentang isu-isu politik dan sosial. Pendidikan politik WTL berusaha meningkatkan pemahaman masyarakat tentang isu-isu politik dan sosial yang relevan. Dengan pengetahuan yang lebih baik tentang isu-isu ini, WTL dapat membuat keputusan yang lebih informasif dan bijaksana dalam politik dan pemerintahan yang bermuara pada keadilabn sosial bagi WTL dan Tana Luwu.

Lima, membangun WTL yang aktif dan menghargai pluralisme. Tujuan ini adalah membentuk WTL yang aktif, peduli, dan menghargai keberagaman dan pluralisme dalam masyarakat. Ini melibatkan pengenalan terhadap nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan keadilan sosial.

Dan enam, pendidikan politik WTL dalam Roadshow ini juga berperan dalam mencegah ekstremisme politik, mencegah bandit-bandit politik, dan mencegah pelacur-pelacur politik dengan memberikan pemahaman yang seimbang tentang berbagai pandangan politik dan mendorong dialog yang terbuka, inklusif dan rasional.

Dalam roadshow ini juga diharapkan lahirnya diskusi yang bersifat reflektif/evaluatif, konstruktif dan produktif tentang tujuan otonomi daerah yang saat ini sedang mati suri. Penerapan otonomi daerah yang nyata dan seluas-luasnya sejatinya dapat berkontribusi pada pembangunan Daerah Luwu Raya yang berkelanjutan, partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan, serta peningkatan pelayanan publik yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Tana Luwu.

Otonomi daerah yang nyata dan seluas-luasnya merujuk pada pemberian kewenangan yang luas kepada pemerintah daerah atau pemerintah daerah yang memiliki wewenang yang besar dalam mengelola urusan pemerintahannya sendiri. Prinsip ini terkait dengan konsep desentralisasi di mana keputusan dan tanggung jawab diambil lebih dekat dengan masyarakat di tingkat daerah, daripada diambil oleh pemerintah pusat.

Sudah saatnya kini Tana Luwu diberi otonomi yang nyata, luas dan sebesar-besarnya untuk keadian sosial bagi seluruh WTL dan Tana Luwu. Sudah saatnya WTL menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Tidak lagi menjadi penonton di rumah sendiri, saat sumber daya alamnya dikeruk, lalu dinikmati secara berlebihan oleh pihak lain.

Menanggapi rencana tersebut, Ketua Dewan Penasehat (Wanhat) BPW KKLR Sulsel, Abdul Madjid Tahir
menilai bahwa langkah BPW KKLR melakukan roadshow ini merupakan langkah maju dan konkrit dalam memikirkan masa depan Tana Luwu. (ikh)

  • Bagikan