PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID BONE -- Tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit (RS) Hapsah Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) ramai-ramai mengundurkan diri karena gaji mereka tak kunjung dibayar pihak rumah sakit. Mereka tidak tahan lagi bekerja sebab sudah 1 tahun tak digaji.
Didit, salah seorang pegawai RS Hapsah mengungkap ada 10 nakes yang secara bersamaan mengajukan surat resign pada Kamis (3/8). Dia menegaskan alasan mereka mundur sama yakni gaji tak dibayar.
"Hari ini (kemarin) kami mengajukan resign serentak langsung ka' 10 orang karena sudah tidak bisa sekali mi tahan. Sudah satu tahun gaji menunggak," kata Didit kepada detikSulsel, Kamis (3/8/2023).
Didit mengaku gajinya tak dibayar sejak Agustus 2022 lalu. Menurutnya tunggakan gaji pegawai yang belum dibayar beragam namun kasus ini bermula sejak Agustus tahun lalu.
"Kalau slip gajiku itu tunggakan RS mulai Agustus 2022. Tidak merata semuanya pegawai, yang pasti keterlambatan mulai Agustus, bahkan ada yang dipanjar dulu gajinya," sebutnya.
Dia menuturkan manajemen rumah sakit sudah meminta pengertian ke pegawai terkait keterlambatan pembayaran gaji. Namun, hal tersebut berlarut-larut hingga dirinya tak kunjung menerima gaji selama setahun.
"Dari awal kami berusaha mengerti. Tapi kami tidak bisa menunggu, karena ada mau dikasih makan," bebernya.
"Makanya kami tadi mundur dan minta diselesaikan gaji yang belum dibayar, karena kalau kita tinggal masih akan menjadi beban. Gaji saya sekitar Rp 10 jutaan dan itu yang saya tuntut," sambungnya.
RS Hapsah Minta Waktu 3 Bulan
Sementara itu, manajemen RS Hapsah Bone berjanji akan menuntaskan pembayaran gaji nakes dalam tiga bulan ke depan. Pihak rumah sakit mengaku sudah ada kesepakatan dengan para pegawai dan nakes yang resign.
"Komitmen kami dengan karyawan 3 bulan ke depan untuk menyelesaikan ini. Jadi kesepakatan ini dibuat bersama antara karyawan dan pihak RS Hapsah termasuk nakes yang saat ini resign," kata Legal Konsultan RS Hapsah Bone Ilham Hasanuddin dilansir detikSulsel, Kamis (3/8).
Ilham mengungkap pihak rumah sakit selama ini tetap membayar gaji pegawai dan nakes namun tidak penuh. Dia pun memastikan sisa gaji yang belum dibayarkan akan dilunasi sesuai kesepakatan bersama.
"Perlu kami luruskan tidak benar jika gaji karyawan tidak dibayarkan, memang tidak dibayarkan penuh. Sebab masalah penggajian dengan karyawan semua sudah sesuai dengan kesepakatan bersama. Dan kami tegaskan pula bahwa semua pasti akan dibayarkan," sebutnya.
Ilham menambahkan, pihak rumah sakit akan memprioritaskan untuk membayar sisa gaji yang belum terbayarkan. Meski demikian, pihaknya meminta pegawai dan nakes bersabar karena operasional RS Hapsah baru berjalan pascaputus kontrak dengan BPJS Kesehatan.
"Kami minta nakes bersabar. RS Hapsah saat ini masih dalam masa recovery pascapandemi COVID 2 tahun kemarin dan pascapemutusan kontrak dengan pihak BPJS Kesehatan," jelasnya.
DPRD Ancam Tutup RS Hapsah
DPRD Bone turut menanggapi polemik gaji pegawai dan nakes RS Hapsah yang tak kunjung dibayarkan pihak manajemen. DPRD Bone mengancam akan menutup rumah sakit tersebut jika tak segera melunasi gaji pegawai dan nakes.
"Kami suruh tutup jika tidak segera bayarkan gaji nakes. Kami sampaikan segera bayarkan semua dalam kurun satu minggu ini," kata anggota Komisi IV DPRD Bone Andi Muh Salam kepada detikSulsel, Kamis (3/8).
Lilo sapaan akrab Salam mengaku geram begitu mengetahui nakes RS Hapsah tak dibayarkan selama satu tahun. Dia juga mengungkit kasus RS Hapsah dengan BPJS Kesehatan.
"Kasian itu nakes jika haknya tidak dibayarkan. Ini juga RS Hapsah belum selesai masalah kemarin dengan BPJS muncul lagi masalah baru," kata Muh Salam.
"Masalah yang dulu kalau bukan Komisi IV yang bantu sudah tidak ada layanan BPJS di sana, kalau BPJS tidak ada yakin bubar itu RS," sambungnya.
Dia pun mendesak pihak RS Hapsah segera melunasi tunggakan gaji pegawai dan nakes. Komisi IV DPRD Bones akan mengawal kasus ini sampai pihak rumah sakit memberikan hak para nakes dan pegawai.
"Atas nama pimpinan dan anggota Komisi IV DPRD Bone akan atensi ini masalah. Pokoknya kami minta harus segera dibayarkan," tegasnya.(int)