Inflasi Palopo Tertinggi di Sulsel, Warga Miskin Bertambah

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Sulawesi Selatan mengalami inflasi sebesar 3,34 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada Juli 2023.


Hal itu berdasarkan tingkat inflasi yang terjadi di lima kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sulsel. Diantaranya Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo.


Dilansir laman PORTAL NEWS, Kepala BPS Sulsel, Aryanto mengatakan inflasi tertinggi terjadi di Kota Palopo sebesar 3,64 persen dengan IHK 115,29. Sedangkan inflasi yoy terendah terjadi di Kota Watampone sebesar 1,68 persen dengan IHK sebesar 114,29.


"Secara bulanan terjadi inflasi 0,06 persen di Sulsel (mtm)," ujarnya saat press release melalui kanal youtube, Selasa (1/8/2023).

Dia menyebutkan inflasi terjadi, karena adanya peningkatan indeks harga pada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,17 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen.

Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,20 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen; kelompok transportasi sebesar 0,43 persen.

Kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok rekreasi, budaya dan olahraga sebesar 0,40 persen; dan kelompok pendidikan sebesar 1,07 persen.

Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,19 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,03 persen.

"Sementara untuk kelompok penyediaan makanan dan minuman tidak mengalami perubahan indeks harga," jelasnya.

BPS juga melaporkan laju inflasi Sulsel secara tahun kalender atau year to date 1,68 persen (ytd). Sejumlah komoditas penyumbang inflasi pada Juli 2023, antara lain bensin, beras, telur ayam ras, rokok kretek filter, ikan cakalang/ikan sisik, udang basah, tarif kendaraan roda 2 online, bawang putih, angkutan dalam kota dan emas perhiasan.

"Inflasi Sulsel secara tahunan atau year on year (yoy) pada Juli 2023, gabungan lima kota di Sulawesi Selatan sebesar 3,34 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,06," katanya pula.

Sementara itu, pengamat ekonomi yang juga dosen Universitas Mega Buana, Afrianto Nurdin MSi, seperti dilansir Palopo Pos mengungkapkan jika target penurunan angka kemiskinan di Kota Palopo tidak memenuhi target setiap tahun. 

Kata dia, hal itu dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik.

Menurut Afri, bahwa berpedoman kepada RPJMD Kota Palopo sebagai indikator kinerja Pemkot terkait target penurunan penduduk miskin 6,28 persen di tahun 2022. Namun, realisasinya saat ini berada diangka 7,78 persen. Begitu juga di tahun 2021 dengan target 6,57 persen, sementara realisasinya 8,14 persen.

"Jadi target penurunan angka kemiskinan di Palopo ini tidak tercapai, jika melihat persentasenya dari data BPS dengan dari RPJMD Kota Palopo," tambah dia.

Saat ini jumlah penduduk miskin di Palopo 7,78 persen. Artinya, terdapat 39,62 persen yang rentan jika terjadi guncangan ekonomi. Ini merupakan risiko yang dihadapi rumah tangga. Jika saat ini miskin mereka akan selalu terperangkap dalam kemiskinan, pungkas Afrianto.

Sekedar diketahui, kota Palopo dari sektor pembangunan fisik (proyek) memang mengalami kemajuan, akan tetapi dampak dari berbagai proyek fisik tersebut ditengarai tidak signifikan membuat otomatis kesejahteraan rakyatnya langsung meningkat. Yang meningkat (kesejahteraannya) justru hanya pengusaha tertentu, atau kontraktor yang notabene selama ini menjadi langganan proyek fisik maupun pengadaan barang dan jasa dari Pemkot. Waduh. (int)


Data Kemiskinan Palopo

Thn. Jumlah. Persen
(Jiwa) (%)

2018. 14.270. 7,94%
2019. 14.370. 7,82%
2020. 14.710. 7,85%
2021. 15.210. 8,14%
2022. 14.780 7,78%

* Sumber: BPS Kota Palopo. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version