Ketua AMAN Toraja Romba Sombolinggi' bersama masyarakat Adat Balusu dan rombongan tana Luwu saat devile HIMAS di Tongkonan Ke'te Kesu,Rabu,9 Agustus 2023. --albert tinus--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, RANTEPAO- Ribuan masyarakat adat Nusantara menghadiri Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) Tahun 2023 di Tongkonan Ke'te Kesu, Kecamatan Kesu', Kabupaten Toraja Utara yang digelar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rabu, 9 Agustus 2023.
Sebelumnya, Masyarakat Adat dari berbagai daerah melakukan devile dengan seragam khas daerahnya masing-masing. Lalu, menuju Tongkonan dan menggelar aksi pertunjukan seni di panggung yang sudah disiapkan panitia.
Tortor Yulianus Limbeng Kepala Pokja Masyarakat Adat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan bahwa di Kemendikbud itu pertama kita ada kegiatan sekolah lapang kearifan lokal adalah menempatkan masyarakat adat sebagai subjek. Itu program percepatan pemajuan kompetensi secara partisipatif. Fokus dengan masyarakat adat.
Ada desa pemajuan kebudayaan itu dengan desa-desa , tetapi sekolah lapang kearifan lokal itu pemajuan kebudayaan secara partisipatif dengan masyarakat adat.
Ini sangat relevan tentang tema yang diangkat hari ini bagaimana kemudian pemuda sebagai perubahan.
"Kami dari Kemendikbud ,dari Direktorat Jenderal Kebudayaan pasti berkaitan dengan kebudayaan. Bagaimana kemudian anak-anak muda ini diberbagai daerah kita rekrut sekarang yang kita sebut sebagai pandu budaya. Mereka ini akan menggerakkan kebudayaan dengan menemu kendali potensi -potensi objek kemajuan kebudayaan yang ada di wilayahnya masing-masing dan kita akan kurasi. Dan kemudian pemuda-pemuda ini kita ajak berpikir bersama -sama.
''Ayo pakaian budaya kita ini mau kita apakan. Jadi anak-anak muda ini memang kita tempatkan sebagai subjek untuk memajukan kebudayaan mereka sendiri," ujarnya.
"Setelah mereka kurasi memerahkan dengan aspek perlindungan mau kita apakan lalu kita fasilitasi, kita dukung mereka. Jadi pemerintah itu bersifat fasilitator. Yakni, memfasilitasi, memberikan kemudahan bagaimana kemudian masyarakat mengekspresikan kebudayaannya karena itu adalah salah satu program kita. Di samping itu, ada sarasehan masyarakat adat juga," imbuhnya.
Sementara itu Ketua AMAN Toraja Romba Sombolinggi' menyampaikan bahwa hari ini seluruh masyarakat adat sedunia merayakannya. Hari ini pagi-pagi kita mulai melakukan devile. Devile itu diawali dengan seluruh pengurus besar AMAN. Ada sekjen, damannas dan seluruh deputinya. Kemudian disusul dengan PPMAN, Pembela Masyarakat Adat, Perempuan AMAN, Pemuda Adat. Lalu, jaringan ada BRWA, CLPP, HUMA dan lain-lain yang selama ini mendukung masyarakat adat . Kemudian disusul masyarakat adat Kesu' sebagai tuan rumah. Setelah itu, disusul oleh 31 wilayah adat yang lain dari Toraja, Tana Luwu, Sulsel, dan Sulselbar.
"Devile tadi diawali dengan tarian Pa'randing. Itu adalah tarian perang. Leluhur kita masyarakat adat banyak yang telah mendahului kita. Mereka telah berjuang untuk kita, masyarakat adat. Lalu, perjuangan itu diserahkan lagi ke kita yang ada hari ini. Oleh karena itu, harus diwarnai. Tadi, ada tarian Ma' bugi' ,ada juga sekolah adat dengan membawa hasil dari kedaulatan pangan dan banyak kesenian tradisional yang juga ditampilkan,'' katanya.
Lanjut Romba Sombolinggi', tadi Wakil Bupati Frederick Victor Palimbong mewakili pemerintah Kabupaten Toraja Utara dan pemerintah Kabupaten Tana Toraja, sangat mengapresiasi bagaimana perjuangan-perjuangan masyarakat adat.
"Pemerintah akan memfasilitasi. Karena, pemerintah juga bagian dari masyarakat adat, bagaimana pemuda adat ke depan harus diberikan ruang untuk berjuang. Kemudian, mereka siap untuk mengambil tongkat estafet yang mereka akan pegang saat masanya," pungkasnya.
Kegiatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) Tahun 2023 turut dihadiri masyarakat Adat Kabupaten Gowa, Masyarakat Adat Kabupaten Enrekang , Masyarakat Adat Kabupaten Sinjai , Masyarakat Adat Kajang Kabupaten Bulukumba, Masyarakat Adat Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat , Masyarakat Adat Maluku, Masyarakat Adat Papua , Masyarakat Adat Sulut dan Masyarakat Adat dari Kalimantan.(Albert)