Tambah Modal, BNI Multifinance Perkuat Kinerja di Pasar Konsumer

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- PT BNI Multifinance terus menyiapkan strategi ekspansi di pasar konsumer, seiring dengan disetujuinya penambahan modal dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BNI Multifinance, Pemegang Saham telah menyetujui tambahan modal sebesar Rp400 milyar.

Dengan penambahan modal tersebut, maka komposisi kepemilikan saham Perusahaan menjadi BNI 698.413.985.350 lembar atau 99,997% dari yang sebelumnya 99,994% dan Koperasi Karyawan BNI Multifinance sebanyak 18.151.550 lembar atau 0,0003%. 

BNI sebagai Pemegang Saham Pengendali mendukung penuh program transformasi yang dilakukan oleh perseroan, untuk semakin memperkuat kinerjanya dalam berkompetisi di pasar konsumer.

Direktur Utama BNI Multifinance Yenanto Siem mengungkapkan, perseroan mengapresiasi BNI sebagai pemegang saham pengendali selalu proaktif memberikan dukungan untuk bertransformasi, sehingga dapat bersaing di pasar konsumer.

"Suntikan modal dari pemegang saham untuk bisa terus memperkuat kinerja BNI Multifinance. Kami tentunya akan lebih ekspansif dalam upaya merealisasikan target pembiayaan di tahun 2023," katanya.

Yenanto menyampaikan, perseroan memiliki rencana untuk menambah jaringan distribusi sebanyak 30 cabang sesuai dengan yang tertuang dalam Rencana Bisnis Perusahaan 2023.

"Seiring dengan tren kebutuhan pembiayaan konsumer yang semakin baik di 2023, BNI Multifinance pun akan terus memperkuat segala aspek, baik di bidang pemasaran, finansial, operasional, manajemen risiko, perbaruan teknologi dan digitalisasi," pungkasnya.

Sebagai informasi, BNI Multifinance berhasil mencatat pertumbuhan yang signifikan pada enam bulan pertama tahun ini. Capaian ini terlihat dari jumlah pembiayaan pada semester pertama 2023 yang mencapai Rp915,4 miliar.

Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan total pembiayaan pada semester pertama 2022, yang tercatat Rp138 miliar, menunjukkan peningkatan sebesar 6,6 kali lipat secara tahunan atau year-on-year. (rls)

  • Bagikan

Exit mobile version