PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Masyarakat siap-siap lagi untuk tidak mengkonsumsi pertalite. Karena, akan dihapuskan.
Pihak Pertamina dalam pertemuan dengan anggota Dewan di gedung DPR RI mengungkapkan bahwa BBM Pertalite akan dihapuskan dan mengganti dengan BBM jenis baru.
Menurut pihak Pertamina hal ini seiring dengan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintan.
Dengan dihapuskannya BBM Pertalite, maka secara otomatis masyarakat pengguna kendaraan bermotor harus berpindah ke bahan bakar minyak jenis lain pada 2024 mendatang.
Menurut Nicke Widyawati selaku Direktur Utama Pertamina, dengan menghapuskan BBM Pertalite ini maka akan digantikan dengan BBM jenis lain yang telah disiapkan oleh Pertamina.
Nicke menjelaskan nantinya Pertamina hanya akan menjual 3 jenis BBM yang akan digunakan oleh masyakarat pemilik kendaraan bermotor.
Adapun 3 jenis BBM yang akan dijual oleh Pertamina antara lain Pertamax Green 92, E 7 dan Pertamax Turbo.
Adapun Pertamax Green 92 merupakan BBM Pertalite yang dicampur dengan etanol 7 persen di mana Pertalite RON 90 dengan dicampur etanol 7 persen RON-nya akan naik menjadi 92.
Kemudian BBM Pertamax Green yang merupakan percampuran Pertamx dengan etanol 8 persen, dengan RON 95 seperti yang telah dilakukan uji coba di beberapa daerah Tanah Air.
Sedangkan BBM Pertamax Turbo merupakan BBM yang telah dijual oleh Pertamina dalam beberapa tahun belakangan.
Nicke menjelaskan bahwa keputusan yang diambil oleh Pertamina merupakan kelanjutan dari program Langit Biru, dan penghapusan Pertalite merupakan kelanjutan dari Program Langit Biru tahap II.
“Hal ini seiring dengan regulasi dari KLHK yang menyatakan bahwa BBM yang dijual di Indonesia adalah minimum BBM RON 91,” terang Nicke.
Nicke menjelaskan bahwa pada program Langit Biru tahap I menyebutkan bahwa BBM yang disubsidi oleh pemerintah adalah BBM dengan RON 90 dan menghapuskan BBM RON 98.
Menurut Nicke penggunaan RON 92 telah sesuai dengan regulasi karena dapat menurunkan karbon emisi gas buang kendaraan.
Selain itu menurut Nicke bahwa dengan penggunakan bietanol dalam memenuhi mandatory menggunaan bio energy yang telah dicanangkan oleh pemerintah.
“Selain itu dengan penggunaan etanol kita juga dapat menurunkan impor gasoline yang selama ini memakan devisa cukup tinggi,” papar Nicke. (disway/pp)