L.A.P.O.R.A.N: SERIYANTI
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, LUWU UTARA-- Melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Tahun 2023 yang diusulkan oleh Universitas Cokroaminoto Palopo untuk anggaran Tahun 2023 dan telah dinyatakan lolos tahap kedua sebagaimana hasil pengumuman dengan nomor surat 0812.E5.5/AL.04/2023. Dengan judul “Desa Sentra Kain Kulit Kayu” di Desa Onondowa Kecamatan Rampi Kab. Luwu Utara. Muh. Rusli B sebagai Ketua Pengusul menggandeng Seriyanti, S.AN., M.Si dari Universitas Mega Buana Palopo pada Program Studi Perdagangan Internasional sebagai salah Satu Anggota dalam Program pengabdian Masyarakat ini.
Baru-baru ini tepatnya tanggal 23-25 Agustus Tim PKM melakukan kunjungan pertamanya di lokasi pengabdian.
Berangkat dari Palopo menuju Masamba Kabupaten Luwu Utara, mereka Naik Pesawat menuju Desa Onondowa Kecamatan Rampi dan menempu perjalanan kurang lebih 20 Menit. Setiba di Desa Onondowa Para TIM diajak terlebih dahulu untuk berkeliling di beberapa desa di Kecamatan Rampi untuk melihat potensi yang ada di Kecamatan Rampi yang dapat dikembangkan selain Kain Kulit Kayu yang sangat berpotensi untuk dikembangkan sehingga warisan budaya ini dapat terus dilestarikan sampai anak cucu.
Kecamatan Rampi, tepatnya Desa Onondowa merupakan Desa yang sangat luar biasa dengan potensi Sumber Daya Alamnya yang sayang jika tidak ada yang melestarikannya. Herlina sebagai salah satu tokoh adat wanita yang memegang warisan budaya Kain Kulit kayu sangat berharap kepada kami (Tim PkM 2023) dalam pengembangan dan pelestarian warisan budaya kain kulit kayu, terutama untuk generasi muda yang ada di Kecamatan Rampi.
Di tengah-tengah maraknya kecanggihan teknologi dan di era digital saat ini, menggerakkan generasi muda untuk menjadi pewaris kain kulit kayu yang memerlukan proses yang begitu rumit karena semua masih menggunakan peralatan yang manual dan seadanya, tentu saja ini bukan hal yang mudah. Namun dengan tekad yang kuat serta semangat pengabdian. Kami Tim PkM 2023 akan berupaya untuk mengedukasi generasi muda di Desa Onondowa agar warisan budaya ini tetap terus dilestarikan. Tidak hanya itu saja, kami juga memfasilitasi mereka dengan peralatan yang tentusaja diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat proses pembuatan kain kulit kayu, sehingga lebih mudah dan lebih cepat menghasilkan kain kulit kayu sesuai permintaan konsumen.
Tak hanya pengembangan Kain Kulit kayu saja, di Desa Onondowa ada potensi lainya yang bisa dikembangkan, yakni Gunung Pasir yang terukir secara alami bak Candi yang sangat memanjakan mata jika dipandang, dan ini dapat dijadikan sebagai Cagar Budaya jika benar-benar mau dikembangkan. Tak hanya itu saja, masih banyak situs-situs sejarah yang nyaris punah. Oleh karena itu Desa Onondowa berharap ada sentuhan dari para Praktisi yang dapat mewujudkan harapan mereka.
Selama keberadaan kami di Desa Onondowa, mulai dari penyambutan secara adat hingga pelaksanaan kegiatan selama 3 hari memberikan kesan yang sangat mendalam kepada kami. Desa Onondowa seakan bercerita kepada kami, bahwa seperti inilah masyarakat adat Rampi,jika menerima tamu terutama dari kalangan akademisi yang bertujuan ingin membantu mengembangkan Onondowa sebagai Desa Wisata di Kecamatan Rampi Ini.
Perjalanan ini tidak akan berhenti, meskipun Program PkM 2023 telah Usai. Kami akan tetap melakukan pengabdian untuk Desa Onondowa, sehingga Desa Onondowa Tidak hanya sebagai cerita belaka yang tidak dapat dibuktikan keberadaan dan Potensinya yang luar biasa. (Seriyanti)