PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, LEBANG-- Beberapa pekan terakhir ini, puluhan satwa liar jenis babi hutan ditemukan mati mendadak di Kecamatan Wara Barat. Babi tersebut ditemukan di bantaran sungai.
Penemuan tersebut langsung dilaporkan ke Dinas Peternakan. Warga menduga babi yang mati tersebut diserang virus African Swine Fever (ASF).
Sebagai tindak lanjut temuan satwa liar babi hutan (Sus celebensis) yang mati di TWA Nanggala III, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Peternakan & Perkebunan Kota Palopo, Lurah Battang Barat, dan Puskesmas Wara Barat, Babinsa, BBKSDA Sulsel (Bidwil I Palopo dan Resor Nanggala III), serta tokoh masyarakat melakukan pengambilan sampel pada babi hutan yang mati oleh Tim dari Balai Besar Veteriner Maros.
Kabid Keswan Dinas Peternakan Kota Palopo, drh Burhanuddin kepada Palopo Pos, Rabu 6 September 2023 mengatakan, pengambilan sampel di lokasi oleh Tim dari BBVet Maros drh. M. Gustav S Septiadi dkk, didampingi dokter hewan dari BBKSDA Sulsel, drh. Nur Fadhilah Pardan, serta dari Dinas Pertanian, Peternakan & Perkebunan Kota Palopo yakni dirinya bersama drh. Nurul.
''Saat pengambilan sampel disaksikan adalah Lurah Battang Barat, dan tokoh masyarakat, serta Kabidwil I Palopo, Kares Nanggala III, dan Polisi Kehutanan Bidwil I Palopo,'' sebut drh Burhanuddin.
Pengambilan sampel oleh petugas dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) di lokasi pada tiga ekor babi hutan yang ditemukan pada dua lokasi terpisah dalam kawasan TWA Nanggala III Palopo. Setelah pengambilan sampel, babi tersebut kemudian dikuburkan.
Sementara itu, Medik Veteriner Maros, drh Gustav mengatakan dugaan sementara penyebab kematian babi ini karena virus ASF. Virus tersebut hanya menyerang babi dan tidak membahayakan manusia.
Untuk memastikan penyebabnya, hasil laboratorium akan keluar dua hingga tiga hari ke depan, katanya. Dinas Peternakan Kota Palopo meminta kepada masyarakat untuk segera melapor ke pihak kelurahan jika menemukan babi atau satwa liar yang mati.
Sebelumnya laporan yang masuk terkait kematian babi mendadak yakni di Kelurahan Battang Barat sebanyak 42 ekor, di Kelurahan Battang sebanyak 15 ekor, dan Kelurahan Lebang sebanyak 10 ekor.(rhm)