Ada Apa Petani Sawit di Sulsel Ancam Turun ke Jalan

  • Bagikan

Nampak petani sawit. --dok--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Petani sawit di Sulawesi Selatan mulai tak sabar melihat kesewenangan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang membeli Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit dibawah harga Pemerintah, Petani sawit yang dimotori Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sulawesi Selatan mengancam turun ke jalan secara besar-besaran menuntut pemerintah tegas terhadap harga TBS.

Bahkan Petani sawit juga bakal menduduki Pabrik Kelapa Sawit yang selalu menurunkan harga pembelian TBS. Rencana Unjuk Rasa ini terungkap dalam percakapan petani sawit di Group Watshaap Apkasindo, Kamis 14 September 2023.

" ASSALAMUALAIKUM SELAMAT PAGI. SALAM SEHAT PETANI KELAPA SAWIT. SETELAH ADA KEPUTUSAN BERSAMA HARGA TBS DI MAKASSAR TGL. 5 SEPTEMBER 2023.BEBERAPA PABRIK BELUM BERLAKUKAN Rp. 2000/KG.MALAH SETIAP HARI TURUN.. SEHINGGA BANYAK MASUKAN KEPADA KAMI UTUK MELAKUKAN DEMO KE DPRD LUWU UTARA. Saya DPD APKASINDO minta masukan dan Saran Bpk2 maupun teman2 TERIMA KASIH." Demikian Pesan Ketua DPD Apkasindo Kab Luwu Utara, H Rafiuddin.

Dalam percakapan Group Watshap tersebut, beragam masukan dari petanj soal titik unjuk rasa, ada yang mengusulkan di DPRD Lutra, di Kantor Bupati Lutra, kantor DPRD Provinsi, kantor Gubernur Sulsel, bahkan ada yang langsung Pabrik Kelapa Sawit.

Salah seorang petani Sawit dari Kab Luwu Utara, Anwar Habsa mengusulkan unjuk rasa dilakukan di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, alasannya penetapan harga dilakukan oleh pemerintah Provinsi dan fungsi pengawasan dibawah kewenangan DPRD Provinsi. " Yang jelas regulasi ada permentan, kalau mau demo sekalian di DPRD Propinnsi, Fungsi pengawasan digunakan. Ats penetapan harga tbs yg diputuskan oleh dinas Provensi, " Tulis Anwar Habsa yang juga wakil Ketua DPW Apkasindo Sulsel.

Sementara Ketua DPW Apkasindo Sulawesi Selatan, Dr Badaruddin Puang Sabang mengharapkan perjuangan Petani sawit tidak dilakukan setengah-setengah, dimana Ia menyarankan Pemerintah bisa mengundang Pimpinan PKS ke DPRD untuk rapat dengar pendapat.

" Kalau menghadirkan pimpinan PKS, tidak perlu Demo minta saja ke dprd dan pemerintah setempat untuk.menghadirkan pimpinan PKS Saya hanya ingin jangan berjuang setengah setengah, persiapan selanjutnya kalau pimpinan pks benar benar tidak datang apa yg harus dilakukan, persiapkan dengan segala pertimbangan termasuk mempertimbangkan mogok panen secara serentak jika demo pks tidak," Tulis Puang Badar.

Anggota DPRD Sulsel, Marten Rantetondok mengapresiasi perjuangan Apkasindo Sulsel, Ia mengatakan perjuangan Apkasindo dalam mengawal Sawit di Sulsel sudah tidak diragukan." Saya lihat sahabat sahabat saya sebagai petani dan pengurus apkasindo sdh banyak memberi masukkan yg sangat berharga ttp sampai sekarang blm dipedulikan oleh pks pks yg nakal itu. Mari kita sama sama berpikir bersama sama mencari solusi yg efektif shg bisa tercapai solusi yg memiak ke kita petani," Tulis Legislator Partai Golkar tersebut

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam hal Ini Dinas Tenaman Pangan Hortikulturan dan Perkebunan menetapkan Harga TBS periode September sebesar Rp 2000/kg, keputudan Penepatan harga juga disetujui dan ditandatangani Perwakilan PKS Yang hadir saat rapat harga, tapi sayangnya pembelian TBS yang mereka berlakukan dibawah harga kesepakatan.

Seperti yang dilalukan PT Kasmar Matano Persada (KMP) membeli TBS petanj Rp 1900 dengan Potongan 3-4 persen. PT Surya Sawit Sekahtera (SSS) Rp. 1.880, potongan 3-4 persen. PT JAS MULIA RP 1.880/ Kg Potongan wajib 3 persen.(mahmuddin)

  • Bagikan

Exit mobile version