Asam Urat Tinggi, Ini Penyebabnya Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam

  • Bagikan
Dokter spesialis penyakit dalam (internis) Dewi Widyastuti

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Penyakit asam urat kerap melanda siapa saja. Yang parah adalah ketika asam urat tinggi menyerang. Asam urat tinggi atau dikenal sebagai hiperurisemia merupakan kondisi medis yang dapat menyebabkan rasa nyeri dan peradangan pada sendi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab asam urat tinggi.

Dokter spesialis penyakit dalam (internis) Dewi Widyastuti menyebutkan asam urat itu adalah suatu kondisi kadar dalam darah tinggi purin yang diakibatkan oleh beberapa hal.

Misalnya, karena produksi purin yang memang tinggi di dalam darah atau juga sekresi atau ekskresinya yang menurun di dalam darah.

"Gejala asam urat yang bisa dialami oleh setiap orang, diantaranya merasakan nyeri di bagian persendian dan bisa disertai dengan bengkak di bagian persendian yang terkena atau bahkan juga bisa tanpa gejala sama sekali," bebernya, dikutip FAJAR.CO.ID (palopopos grup), dari kanal Youtube Kata Dokter, Sabtu, 23 September 2023.

Menurut Dewi Widyastuti, beberapa penyebab asam urat yang bisa diketahui di antaranya, yaitu faktor genetik.

"Faktor genetik di sini biasanya diturunkan oleh kedua orang tua, hal yang paling penting harus kita pahami bahwa faktor genetik di sini bisa terjadi oleh karena suatu mutasi gen," urainya.

Selain itu, akibat dari tinggi purine dalam makanan kita, "Beberapa makanan yang mungkin bisa kita hindari untuk mencegah diet tinggi purin adalah yang pertama sayuran bayam Nah itu disitu tinggi purin," jelasnya.

Kedua, bebernya, golongan kacang-kacangan. " Yah, termasuk jangan lupa tempe ,tahu, terbuat dari kedelai, kecap juga dari kedelai," ungkap Dokter spesialis penyakit dalam ini.

"Yang ketiga golongan makanan yang berbahan baku melinjo ,jadi bisa empingnya atau daun melinjonya atau kulit melinjonya dan yang keempat biasanya adalah bahan makanan yang terdiri dari kol-an ya golongan kol-an itu bisa berupa kol merah, kkol putih atau brokoli," beber dia. (fjr/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version