PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BANDUNG-- Akhirnya, Kongres Persatuan Waryawan Indonesia (PWI) Pusat di Kota Bandung memutuskan Hendri Ch Bangun sebagai ketua umum PWI Pusat periode 2023-2028. Ia menggantikan Atal Sembiring Depari yang sudah selesai masa baktinya.
Hendri terpilih dalam Kongres PWI di Bandung. Pemilihan Ketum PWI Pusat berlangsung dua putaran, setelah pada putaran pertama tidak ada kandidat yang mencapai jumlah raihan suara lebih separoh.
Hendri Ch Bangun, mantan wartawan Kompas yang pernah menjabat Sekjen PWI Pusat dan anggota Dewan Pers, mengalahkan Atal S Depari dengan meraih 47 berbanding 41 suara.
Sementara itu Sasongko Tedjo terpilih sebagai Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat menggantikan Ilham Bintang.
Pemilihan Ketua Umum PWI Pusat berlanjut berlanjut ke putaran kedua pada Rabu, 27 September 2023 dini hari di Bandung, dengan menyisakan dua kandidat yakni Atal Sembiring Depari dan Hendry Ch Bangun.
Dua kandidat tersebut masuk ke putaran kedua setelah meraih suara tertinggi hasil voting dalam putaran pertama proses pemilihan yang berlangsung di Hotel El Royale Bandung, Selasa malam.
Dalam putaran pertama, Atal memperoleh 40 suara, Hendry mendapatkan 39 suara, dan calon lainnya yakni Zulmansyah Sekedang meraih sembilan suara, dengan semua suara masuk ke masing-masing calon, tanpa ada yang abstain ataupun tidak sah.
"Dari hasil pemilihan penghitungan suara dari tiga calon ada dua calon yang mendapatkan suara terbesar yaitu Atal Sembiring Depari dan Hendry Ch Bangun, sesuai dengan yang telah disepakati, nanti akan dilanjutkan pemilihan putaran kedua," kata salah satu pimpinan sidang pemilihan, Luthfil Hakim.
Dalam pemilihan yang dipimpin oleh tiga pimpinan sidang yakni Luthfil Hakim (Ketua PWI Jatim), Syamsir Hamajen (Sekretaris PWI Malut), dan Farianda Putra Sinik (Ketua PWI Sumut) ini, total suara yang diperebutkan adalah 88.
88 suara tersebut adalah suara dari PWI seluruh provinsi di Indonesia. Tiap provinsi memiliki jumlah suara berbeda tergantung jumlah wartawan anggota PWI yang dimiliki, dengan berdasarkan informasi yang diterima, satu suara proporsinya sama dengan 100 wartawan di satu provinsi.
Untuk teknis pemilihan, tiap Ketua PWI Provinsi melakukan pemilihan atas calon yang ada dengan mendapatkan kuota suara berdasarkan jumlah anggota di wilayahnya.
Terpilihnya Hendry Bangun dinilai tepat untuk kondisi saat ini ketika PWI menghadapi berbagai tantangan, khususnya berkaitan dengan penegakan etika jurnalistik, independensi organisasi dan menurunnya citra organisasi.(fjr/pp)