Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan (Sulsel), Sofha Marwah Bahtiar, bersama Wakil Ketua TP PKK Toraja Utara, Damayanti B Palimbong pada acara silaturahmi dan monitoring di Kabupaten Toraja Utara, yang dilaksanakan di Obyek Wisata Ke'te Kesu, Rabu, 27 September 2023. --hms pemprov--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TORAJA UTARA-- Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan (Sulsel), Sofha Marwah Bahtiar, terkejut saat mendengar laporan Wakil Ketua TP PKK Toraja Utara, Damayanti B Palimbong, terkait angka perkawinan anak di daerah tersebut. Di Toraja Utara, angka perkawinan anak cukup tinggi.
"Kasus perkawinan anak sampai Bulan September ini mencapai 34 kasus, enam laki-laki dan 28 perempuan," ungkap Damayanti Palimbong, saat menyampaikan laporannya, dalam Silaturahmi dan Monitoring Program Pj Ketua TP PKK Sekaligus Ketua Dekranasda Provinsi Sulsel, di Kabupaten Toraja Utara, yang dilaksanakan di Obyek Wisata Ke'te Kesu, Rabu, 27 September 2023.
Damayanti juga menyampaikan sejumlah program yang dilaksanakan PKK dan Dekranasda Toraja Utara. Meskipun baru memulai di Bulan April 2023, tetapi sudah ada beberapa yang terlaksana. Diantaranya, sosialisasi narkoba, sosialiasi adiksi gadget bagi anak, dan sejumlah pelatihan untuk pelaku IKM dan UMKM.
Sementara, Sofha Marwah menaruh perhatian yang cukup besar terhadap tingginya angka perkawinan anak di Toraja Utara. Iapun meminta agar para pengurus PKK menggencarkan sosialisasi, untuk mencegah perkawinan anak.
"Perkawinan anak ini ada juga kaitannya dengan stunting. Karena itu, edukasi melalui sosialisasi harus digencarkan lagi," kata Sofha.
Sofha mengakui, masa remaja adalah masa yang paling susah dikendalikan. Karena itu, edukasi harus terus menerus dilakukan dan ada strategi khusus bagi remaja.
"Kita punya tagline 20 - 23 untuk usia perkawinan. Minimal 20 tahun untuk perempuan, dan 23 tahun untuk laki-laki," ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi sejumlah program yang telah dilaksanakan PKK dan Dekranasda Toraja Utara. Sofha berharap, ke depan semakin banyak program yang bisa disinergikan.
"Mudah-mudahan ke depan lebih bersinergi lagi. Jangan sungkan untuk bicara ke kami di provinsi, apa yang kurang atau butuh dibantu bisa didiskusikan kembali," kata Sofha. (***/pp)