- Wisuda XX IKB KJP
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Kampus terkemuka di Luwu Raya, Institut Kesehatan dan Bisnis (IKB) Kurnia Jaya Persada (KJP) kembali mewisuda sarjana dan diploma 3, dengan jumlah keseluruhan 852 orang. Yang acara wisuda angkatan XX ini digelar selama dua hari berturut-turut, Sabtu-Ahad (14-15 Oktober 2023) di Gedung SCC, Kota Palopo.
Wisuda dihadiri Pj Wali Kota, Arsul Sani SH M,Si, Ketua Majelis Guru Besar UNM Prof Dr Jasruddin Daud Malago, Pembina Yayasan KJP yang juga Ketua DPRD Palopo, Dr Hj Nurhaeni S.Kep M.Kes, Ketua Yayasan KJP dr Indah Mustikasari S.Ked, Rektor IKB KJP Prof Dr Rusdiana Djunaid MA M.Hum, Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sultanbatara, Dr Drs Andi Lukman, perwakilan kampus Muhammadiyah Luwu Banggai, Sulteng, perwakilan kampus Maroso Poso, Sulteng, perwakilan Universitas Tadulako, Ketua IWAPI Palopo, Hj Hatma dan pengurusnya, perwakilan Polres Palopo, Kodim 1403 Palopo, para dosen, Senat IKB KJP, staf dan para orang tua wisudawan.
Adapun dari 852 yang diwisuda berasal dari Fakultas Kesehatan, yakni, S1 Keperawatan, Profesi Perawat (Ners), S1 Kebidanan, Profesi Bidan, dan D3 Kebidanan.
Keluar sebagai lulusan terbaik tingkat Prodi D3 Kebidanan adalah Liviana Amd.Keb, Cantika Amd.Keb, dan Erfi Yulia Amd.Keb. Untuk Prodi S1 Keperawatan diraih Atika S.Kep, Nurlianti S.Kep, dan Ritna Destia S.Kep. Untuk Prodi S1 Kebidanan diraih Sri Devi Paembonan S.Keb, Yunita Auliani S.Keb, dan Siti Nursabira S.Keb. Sedangkan tiga besar lulusan terbaik tingkat Fakultas Kesehatan IKB KJP diraih Witra Amd.Keb, Erni Andriani S.Kep, dan Rahma Aulia S.Keb.
Dalam penyampaiannya, Pembina Yayasan KJP yang juga Ketua DPRD Palopo, Dr Hj Nurhaeni S.Kep M.Kes menegaskan komitmen IKB KJP dalam mendukung pengentasan stunting bersama Pemkot Palopo. Karena persoalan stunting adalah tanggung jawab bersama.
"Kasus stunting yang masih ada, lewat kampus IKB KJP siap membantu. Kita perangi stunting ini. Kami pernah menemukan ada kasus di PKM Maroanging langsung kita tangani. Stunting ini bukan tanggung jawab pemerintah saja, ini tanggung jawab semua termasuk perguruan tinggi," ujar Dr Hj Nurhaeni yang juga Ketua DPRD Palopo.
Stunting ini bisa saja bukan karena gizi buruk, tetapi karena ketidaktahuan orang tua. Untuk itu hadirnya perguruan tinggi bisa memberikan edukasi ke masyarakat, sehingga nilai gizi asupan dalam makanan yang dimakan anak-anak itu menjadi daging.
Sementara itu, Pj Wali Kota Palopo, Asru Sani SH M,Si mengaku bangga dengan capaian IKB KJP sejauh ini. Wali Kota berpesan kepada wisudawan untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
Terkait stunting, sejalan apa yang dikatakan Pembina Yayasan yang juga Ketua DPRD, persentase stunting Kota Palopo masih 23,8 persen, masih jauh dari target nasional 14 persen. Dengan kerja sama termasuk perguruan tinggi, tidak akan ada lagi kasus stunting yang didapati. "Zero Stunting itu bisa kita capai," ujar Pj Wali Kota disambut tepuk tangan.
Pj Wali Kota pun meminta Dinas KB untuk menjalin komunikasi dengan seluruh kampus di Kota Palopo untuk mengendalikan stunting ini. Karena stunting ini dimulai dari 1.000 hari kelahiran.
Pada kesempatan itu juga, Prof Jasruddin dalam orasi ilmiahnya menekankan perlunya pengembangan diri utamanya dalam pengetahuan sejalan perkembangan teknologi.(idr)