Nama Arsyad Kasmar Tetap Mengakar di Seko

  • Bagikan
Caleg Gerindra DPRD Sulsel No. 3, H. Arsyad Kasmar saat berinteraksi dengan masyarakat di Kec. Seko, Luwu Utara. IST

Warga Siap Dukung Pencalegan dan Pilkada Lutra

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA -- H. Arsyad Kasmar yang juga Caleg Gerindra DPRD Sulsel Nomor 3 terus mendapat simpati dari masyarakat di Luwu Raya.
Tak ada hari libur, setiap saat ia selalu menyempatkan bersilaturahim dengan masyarakat Tana Luwu. Seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu dengan mengunjungi salah satu kecamatan terpencil di Luwu Utara, yakni Seko.

Dengan menggunakan motor trail, H. Arsyad Kasmar atau yang akrab disapa AKAS ini disambut antusias warga di sana. Ini membuktikan nama H. Arsyad Kasmar masih mengakar di Seko.

Dalam banyak kesempatan, siap untuk memperjuangkan aspirasi dan harapan masyarakat di Kec. Bua nantinya jika terpilih sebagai Anggota DPRD Sulsel. "Mammesaki pilih Wija To Luwu," kata Arsyad.

Figur AKAS asli Wija To Luwu dan punya kapabilitas yang tak perlu diragukan dalam memperhatikan kemajuan Tana Luwu. Utamanya dalam pembentukan Provinsi Tana Luwu bersama putrinya Hj Aisyah Tiar Arsyad yang juga merupakan Caleg DPR RI Partai Gerindra No. 3.

H. Arsyad Kasmar yang saat ini cuti dari jabatannya sebagai Ketua Umum BPP KKLR, merupakan pengusaha WTL yang sukses berkarya di Jakarta. Meskipun sukses di tanah rantau, tetapi hati dan pikirannya hanya untuk kampung halaman Tana Luwu.

Sejak menerima amanah sebagai ketua organisasi paguyuban Wija To Luwu, KKLR ini, Arsyad Kasmar mengaku ini ada suatu bentuk ibadah dan pengabdian untuk kemajuan kampung halaman Tana Luwu.
Bahkan Arsyad mendorong sebanyak-banyaknya Wija To Luwu maju dalam ajang pesta demokrasi. Apalagi Pemilu 2024 sudah dekat. Arsyad sangat mendukung WTL masuk ke dalam sistem politik.

Kenapa? Kata Arsyad, dengan masuk ke dalam politik, kita punya kekuatan, untuk menentukan kebijakan dan anggaran bagi pembangunan Tana Luwu. Apalagi cita-cita utama masyarakat Tana Luwu adalah bagaimana berdiri membentuk satu provinsi yakni Provinsi Tana Luwu.

Contohnya, ketika duduk sebagai anggota DPR RI di Senayan, menjadi anggota DPRD Provinsi Sulsel di Makassar, kita punya perwakilan. Sehingga aspirasi dan cita-cita besar masyarakat ini bisa mudah direalisasikan.
Arsyad lalu menyanjung banyaknya WTL saat ini yang mau menjadi caleg. Mulai dari tingkat DPRD Sulsel hingga DPR RI.

"Saya apresiasi dan salut banyak WTL kita maju caleg. Ada Hj Aisyah Tiar, ada Putri Dakka, ada Dewi Sartika Pasande, dan masih banyak lagi. Itu berarti kita tidak perlu khawatir, karena generasi pendatang WTL yang mau membangun Tana Luwu masih banyak," kata Arsyad.

Perhatikan Kedatuan Luwu
Pada kesempatan lain, Arsyad Kasmar juga mengajak segenap empat pemerintah daerah di Tana Luwu dan segenap WTL untuk turut memperhatikan yang namanya Istana Kedatuan Luwu.

Miris kita melihat kondisi istana yang nampak tak terawat. Contohi saja, bagaimana kalau kita ke Yogyakarta. Keraton di sana sangat diperhatikan oleh pemdanya. Lalu ke Cirebon, Istana Kesepuhan Cirebon yang megah. Sedangkan Istana Kedatuan kita nampak tak terawat.

"Untuk itu, saya mengajak bagaimana empat pemda di Tana Luwu ini ikut menjaga dan memelihara yang namanya Istana Kedatuan Luwu, karena ini adalah simbol yang menjadi kebanggaan kita Wija To Luwu," ujarnya.
Lalu, yang namanya Yang Mulia Datu Luwu itu harus menjadi tokoh dan idola. Sebagai tokoh "Pammesaran" di Tana Luwu. "Inilah yang terus dorong dan gaungkan agar Wija To Luwu dapat bersatu," sebutnya. (idr)

  • Bagikan

Exit mobile version