Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerjasama dengan Mabes TNI, BRIN, dan BMKG, melakukan rekayasa cuaca atau Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), untuk menyiasati kekeringan ekstrem di Sulsel. Sebanyak 10 ton NaCl disemai menggunakan pesawat selama tujuh hari, di beberapa titik.--hms pemprov--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerjasama dengan Mabes TNI, BRIN, dan BMKG, telah melakukan rekayasa cuaca atau Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), untuk menyiasati kekeringan ekstrem di Sulsel. Hal ini sesuai dengan arahan Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.
Sebanyak 10 ton NaCl disemai menggunakan pesawat selama tujuh hari, di beberapa titik. Kepala Pelaksana BPBD Sulsel, Amson Padolo, mengatakan, TMC dilakukan untuk mengisi kantong-kantong sumber air di Kota Makassar, basis-basis pertanian agar mendapatkan aliran air, serta mengisi bendungan yang berfungsi sebagai basis kelistrikan.
"Kita berharap dengan TMC ini, kekeringan yang terjadi bisa teratasi," kata Amson Padolo, Rabu, 15 November 2023.
Ia mengungkapkan, telah dilakukan penyemaian awan di Kabupaten Maros, Gowa, Pangkep, Jeneponto, Bulukumba, dan Kota Parepare, berdasarkan potensi pertumbuhan awan. Jumlah NaCl yang telah disemai sebanyak 10 ton, dimana untuk setiap kali penerbangan dilakukan penyemaian 800 kg NaCl.
"Semoga dengan penyemaian awan ini akan terjadi hujan di beberapa tempat. Sebagaimana dengan laporan yang kami terima bahwa beberapa daerah telah hujan, dan ini merupakan upaya-upaya dari rekayasa cuaca yang dilakukan," jelasnya.
Ia mengungkapkan, berdasarkan laporan BMKG, telah terjadi hujan di beberapa tempat.
"Insyaallah dengan rekayasa cuaca, dampak kekeringan ekstrem bisa kita atasi dan kita berdoa agar Provinsi Sulsel akan semakin maju dan dapat terhindar dari bencana kekeringan, dan bencana hidrometrologi lainnya," imbuhnya. (*/rls/pp)