Bupati Theofilus Allorerung resmikan layanan hemodialisis (cuci darah) dan pencanangan vaksinasi Hepatitis B di RSUD Lakipadada, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Selasa (14/11/2023). --risna--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA - Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung meresmikan Layanan Hemodialisis di RSUD Lakipadada, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Selasa (14/11/2023).
Sekaligus dirangkaikan pencanangan vaksinasi Hepatitis B bagi tenaga kesehatan dan medis se kabupaten.
Peresmian turut dihadiri Wakil Bupati Tana Toraja, dr. Zadrak Tombeg, Kepala Dinas Kesehatan, dr Rudhy Andilolo, Dirut RSUD Lakipadada, dr Farma Lelepadang dan Ketua TP PKK, Yariana Somalinggi serta tamu undangan.
Diketahui layanan hemodialisis telah dicanangkan pada program kerja Theofilus Allorerung sejak tahun 2010 saat masa periode pertama menjabat Bupati Tana Toraja.
Namun, baru terealisasikan tahun 2023 karena sejak dulu syarat tidak terpenuhi sebab kurangnya tenaga Sumber Daya Manusia (SDM).
Layanan hemodialisis dikordinatori dr. Margareta Kendenan itu menyiapkan empat buah mesin hemodialisis yang telah diakses masyarakat secara gratis menggunakan layaban BPJS.
Bupati Theofilus menargetkan total 15 buah mesin hemodialisis lengkap sebelum masa jabatannya berakhir pada tahun 2024 mendatang.
“Tujuan layanan ini agar masyarakat tidak lagi ke luar daerah seperti Makassar, Parepare dan Luwu karena menambah biaya tambahan seperti transportasi, apalagi hemodialisis tidak dilakukan hanya sekali,” ujarnya.
Lanjutnya, SDM telah disiapkan berupa sejumlah dokter RSUD Lakipadada Tana Toraja.
“Para dokter tinggal dilatih, kalau dokter spesialisnya konsultasi sudah ada, seluruh tindakan sudah dapat dilakukan di Tana Toraja, bahkan pasien pertama kali tidak perlu lagi ke Makassar,” kata Theo.
Selain itu, fasilitas ruang gedung memadai dan pembangunan akan rampung diakhir tahun berbasis kebutuhan.
“Saya minta jajaran Kepala dinas dan pelayan kesehatan, Camat dam Kepala Lembang (Desa)/Lurah agar sosialisasikan instalasi hemodialisis sudah hadir di RSUD Lakipadada dan tidak dipungut biaya karena pemerintah daerah sudah siapkan anggaran Rp. 33 Miliar ke BPJS untuk menanggung biaya dialisis,” tutupnya.
Sementara dr. Rudhy Andilolo menambahkan kehadiran instalasi hemodialisis sebagai kebutuhan masyarakat dari hasil survei tercatat 60 persen warga Toraja cuci darah di beberapa rumah sakit di Makassar dikarenakan gagal jantung.
Pencanangan hepatitis B bagi 2.012 tenaga medis dan tenaga kesehatan tersebar di 22 Puskesmas dan tiga rumah sakit yaitu RSUD Lakipadada, RS Fatima dan RS Sinar Kasih.
“Pencanangan hepatitis B penting bagi tenaga medis sebab beresiko penularan sekaligus proteksi pertolongan,” pungkas Rudhy.
Pending diketahui, hemodialisis adalah prosedur pembersihan darah melalui ginjal buatan bagi penderita gagal ginjal stadium akhir untuk membuang cairan yang berlebihan dan zat-zat beracun atau zat-zat sisa dari dalam tubuh. (Risna)