PALOPOPOS. CO. ID, BINTURU-- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palopo mengadakan sosialisasi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kantor Lurah Binturu, Rabu, 15 November 2023.
Pada kesempatan itu, sejumlah Ketua RT antusias memberi masukan.
Ketua RT 05/RW 01 Binturu, Jumardi mengatakan bahwa terkait dengan sampah di Kel. Binturu, sudah pernah dilakukan pendekatan ke masyarakat terkait pengelolaan sampah. Namun sulit terlaksana karena sulitnya mendapat tempat pengelolaannya.
Keberadaan kontainer sampah yang dulu pernah ada, tetap diharapkan keberadaannya. Namun warga tidak mau lagi bila pihak DLH tidak konsisten untuk mengangkutnya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Tetapi bila ada jaminan akan diangkut secara rutin maka RT/RW dapat mengomunikasikan kembali ke warga agar kontainer sampah ditempatkan kembali pada posisi semula.
Lalu Ketua RW 01 Binturu, Nursalam Beu memberikan tanggapan bahwa untuk mengubah pola pikir masyarakat yang terbiasa membuang sampahnya pada tempat pembuangan sampah secara alami. Lalu membakarnya atau membawanya ke tempat sampah yang ada selama ini.
Sulit dalam waktu singkat untuk melakukan pengelolaan tanpa ada pendampingan secara kontinyu. Karena itu, penanganan sampah untuk sementara tetap seperti biasanya. Namun masyarakat tetap diharapkan dapat memisahkan sampah organik pada suatu wadah yang disiapkan untuk selanjutnya diangkut ke tempat pengelolaan sampah yang dikelola DLH.
Demikian juga dengan sampah unorganik ditempatkan pada suatu tempat untuk dijual ke bank sampah agar bisa bernilai ekonomi.
Sementara narasumber dari DLH Palopo memaparkan bahwa pengelolaan sampah di Kota Palopo menjadi sesuatu yang penting untuk mendapatkan perhatian yang serius oleh Pemerintah Kota Palopo.
Betapa tidak, di TPA Mancani diperkirakan pada tahun 2025 tidak dapat lagi menampung sampah.
Sehubungan dengan itu, maka pihak pemerintah melalui DLH melakukan sosialisasi ke setiap kelurahan untuk mengajak kepada masyarakat melalui RT/RW agar masyarakat sadar dan mau mengelola sampahnya, menjadi bernilai ekonomi. Sekaligus membantu pemerintah dalam penanganan sampah di Kota Palopo.
Lebih lanjut disampaikan bahwa sampah itu dapat dikelompokkan menjadi dua yakni sampah organik dan
sampah unorganik.
Sampah organik adalah sampah-sampah yang dapat menyatu kembali dengan tanah. Sampah inilah yang diharapkan dikelola oleh masyarakat agar bernilai ekonomi.
Sedangkan sampah unorganik adalah sampah yang tidak atau sulit untuk larut atau menyatu kembali dengan tanah. Ini juga diharapkan kepada masyarakat untuk memilahnya agar dapat dijual ke bank sampah yang dikelola oleh DLH.
"Disampaikan bahwa kami juga minta maaf bila akhir-akhir ini ada banyak keluhan masyarakat terkait lambatnya sampah dari masyarakat diangkut ke TPA. Ini dikarenakan diluar kemampuan kami, armada yang ada sangat terbatas hanya 11 unit melayani 48 kelurahan belum lagi bila ada rusak," ucap narasumber DLH.
Sosialisasi ditutup dengan foto bersama. (ikh)