Kaharman
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BONE-- Terungkap motif pelaku oknum Satpol PP, Kaharman, yang tega membunuh Hj Dahlia.
Pelaku yang pagi itu hendak membeli rokok dan berniat membayar hutang, tiba-tiba cekcok dengan korban.
Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Benny Pornika kepada wartawan mengaku, dugaan awalnya karena ketersinggungan.
Ia mengatakan, pelaku awalnya hendak membeli rokok di rumah korban.
Pelaku juga mencari anak korban untuk membayar utang.
Karena tersinggung dengan kata-kata korban sehingga pelaku kemudian menganiaya korban menggunakan parang.
Korban saat itu sempat melawan saat diparangi dengan menangkis yang mengakibatkan jari-jari tangan terputus.
Hingga kemudian pelaku memarangi korban dengan membabi buta di bagian leher dan punggung korban.
Tak ada yang menyangka, Kaharman adalah sosok pelaku pembunuhan terhadap Hj Dahlia. Pasalnya, oknum Satpol PP ini dikenal memiliki kepribadian yang baik dan ramah. Baik kepada sesama rekan Satpol PP maupun sesama pedagang di pasar pagi.
Rekan korban yang merupakan sesama Anggota Satpol PP yang berdinas di rumah jabatan bupati mengaku, jika Kaharman ini masih aktif berdinas pasca kejadian.
Pelaku kata dia, masuk regu satu dan berdinas di rumah jabatan bupati Bone.
"Hari H kejadian, pelaku ini lepas jaga tapi tidak ada saya lihat waktu serah terima jaga. Mungkin itu waktu cepat pulang," kata sumber RADAR BONE (GRUP PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID) yang meminta namanya tidak ditulis.
Ia menyebut pelaku rajin berdinas. Bahkan pasca kejadian, tidak ada tanda-tanda bahwa ini Kaharman pelakunya.
"Orangnya baik, makanya kami tidak menyangka kalau ini Kaharman pelakunya. Pasca kejadian, pelaku biasa-biasa saja. Bahkan, seperti tak ada beban," ucapnya.
Sumber lainnya menyebut jika pelaku ditangkap di depan rujab bupati saat menjalankan tugas jaga.
"Sempat heboh semalam waktu detik-detik pelaku ditangkap," ucapnya.
Sumber RADAR BONE lainnya menyebutkan jika pelaku ini berjualan tahu di pasar pagi.
"Kepribadiannya baik, sehari-hari berjualan tahu di pasar pagi," pungkasnya.
Diringkus Saat jaga di Rujab Bupati Bone
Terungkap pelaku pembunuhan Hj Dahlia pemilik toko kelontong di depan SPBU Ahmad Yani.
Polisi meringkus Kaharman seorang oknum Anggota Satpol PP Bone, Kamis dinihari 16 November 2023.
Pelaku ditangkap di depan rumah jabatan Bupati Bone. Terungkapnya identitas Kaharman, usai polisi melakukan serangkaian penyelidikan. Termasuk bukti pendukung melalui rekaman CCTV.
Memastikan pelakunya adalah Kaharman, polisi kemudian bergerak melakukan penangkapan. Pelaku yang hendak ditangkap, berusaha kabur. Alhasil, polisi akhirnya melakukan tindakan terukur dengan menembak kaki pelaku.
Diketahui, penangkapan pelaku dibantu Tim dari Polda Sulsel.
Keluarga korban, Nanang mengaku membenarkan penangkapan pelaku. Ia juga mengutuk tindakan biadap pelaku yang menghabisi nyawa mertuanya dengan tragis.
"Saya sempat lihat pelaku saat diamankan di Polres. Saya hampir tidak bisa mengontrol diri," ucapnya.
Korban Hj Dahlia meninggal secara sadis. Pemilik usaha kelontong di depan SPBU Ahmad Yani ini menderita luka tebasan parang di sekujur tubuh. Termasuk dibagian leher, dan tangan putus.
Salah seorang anak korban mengaku sempat melihat wajah pelaku. Saat ditemui di RSUD Tenriawaru, Ia mengaku berhasil kabur saat pelaku mengejarnya.
"Saat saya tiba di rumah, sempat melihat pelaku memegang parang," ucapnya. Ia mengaku sempat diancam dan nyaris diparangi sebelum pelaku kabur.
"Kayanya sudah direncanakan krn dia tau waktu -waktu ibu saya lagi sendiri," ucapnya lirih.
Diketahui, aksi biadab pembunuhan terjadi di depan SPBU Ahmad Yani Jalan Ahmad Yani Kota Watampone.
Korban, Hj Dahlia (50 thn) tewas mengenaskan. Tangannya putus, leher korban digorok. Dari foto yang beredar, jari telunjuk korban masih melekat cincin diduga emas. Juga gelang. Korban menggunakan daster warna putih.
Korban sebelum kejadian diduga sementara menyiapkan jualan. Termasuk mengikat cetakan es batu. Terlihat di dekat korban terdapat baskom berisi cetakan es batu.
Kasus pembunuhan ini membuat gempar masyarakat. Ratusan masyarakat berkerumun di lokasi. Kemacetan sempat terjadi. Polisi terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas.
Korban merupakan pemilik usaha kelontongan di depan SPBU Ahmad Yani.
"Infonya saya dengar, perampokan, korbannya dibunuh secara sadis. Kejadiannya sebelum jam 8 pagi," ucap salah seorang warga. Korban diketahui meninggal usai digorok oleh pelaku. (*/radarbone/pp)