Pelantikan Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI oleh Presiden Jokowi. IST
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- AKHIRNYA, Jenderal Agus Subiyanto resmi dilantik sebagai Panglima TNI yang baru oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu, 22 November 2023.
Dilansir dari setkab.go.id pada, pelantikan Agus Subiyanto dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 102/TNI Tahun 2023.
Keppres tersebut tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan di Jakarta tanggal 22 November 2023.
Usai pembacaan Keppres, kemudian Presiden Jokowi melakukan penanggalan dan penyematan tanda pangkat dan jabatan serta penyerahan tongkat komando Panglima TNI.
“Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945.”
“Serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara,” ucap Agus saat mengucapkan sumpah.
Sebelumnya dalam Rapat Paripurna, Selasa (21/11), DPR RI telah menyetujui pencalonan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI.
Agus menggantikan pendahulunya Laksamana Yudo Margono yang memasuki masa pensiun.
Pengangkatan Jenderal Agus sebagai panglima tertinggi TNI ini tentu saja menimbulkan harapan besar dari berbagai pihak.
Apalagi menjelang Pemilu 2024, netralitas TNI menjadi isu yang selalu diperbincangkan. Jenderal Agus sendiri sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Dia kini digadang-gadang sebagai sosok tegas yang bisa menjaga profesionalisme prajuritnya.
Dalam konferensi pers usai pelantikan pada Selasa (21/11), Jenderal Agus menegaskan akan mengawal prajuritnya agar tidak terlibat politik praktis.
Dia bahkan membuat buku saku khusus tentang larangan bagi prajurit berpolitik.
“Isinya jelas apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan sesuai dengan UU.“
“Dan kalau ada pelanggaran, prajurit bisa dipidana atau ditegur komandannya,” tegas Jenderal Agus.
Langkah tegas ini patut diapresiasi. Sebab, netralitas TNI dalam Pemilu 2024 akan sangat menentukan berjalan lancarnya pesta demokrasi lima tahunan itu.
Tak hanya itu, Jenderal Agus juga berjanji membentuk posko pengaduan bagi masyarakat. Jika ada prajurit yang terindikasi tidak netral, masyarakat bisa langsung melaporkannya.
Komitmen Jenderal Agus ini tentu perlu diwujudkan. Sebagai panglima baru, ia harus bisa membuktikan bahwa TNI benar-benar menjaga netralitas dan profesionalisme-nya.
Tak pelak, peran Jenderal Agus akan sangat menentukan citra TNI ke depannya.
Apakah tetap menjaga martabatnya atau justru menuai kritik dan kekecewaan publik. Semuanya bergantung pada kepemimpinannya mulai sekarang.(jpg)