PALOPOPOS. CO. ID, TAIWAN--Harmita Sari, salah seorang dosen Universitas Muhammadiyah Palopo baru saja memeroleh bantuan biaya dalam mengerjakan sebuah penelitian dari Departement Of Education and Human Potentials Development, National Dong Hwa University Taiwan.
Penelitian yang dikerjakan oleh Harmita Sari rupanya juga menarik perhatian dari pihak National Science and Technology Council of Taiwan (NSTC). Pihak dari NSTC memberi kesempatan pada Harmita Sari untuk diikutsertakan pada suatu kegiatan seminar internasional The Asian Conference on Education (ACE2023) di Tokyo, Jepang – yang diselenggarakan oleh The International Academic Forum (IAFOR) – sebagai bentuk dukungan nyata dan apresiasi terhadap penelitian yang ia kerjakan.
Perhelatan The Asian Conference on Education (ACE2023) kali ini dilaksanakan di Toshi Center Hotel, Jepang.
Kegiatan yang dikuti seratus lebih peserta dari lebih 30 negara Asia-Eropa (yang terdiri dari mahasiswa dan peneliti-peneliti internasional) tersebut berlangsung selama 3 hari sejak tanggal 22 November 2023 sampai 25 November 2023 dan merupakan kali ke-lima belas sejak pertama kali kegiatan tersebut diadakan pada tahun 2009.
Hal ini berarti sudah 15 tahun IAFOR telah menyatukan orang-orang dan ide-ide dalam berbagai acara dan platform untuk mempromosikan dan merayakan studi interdisipliner, dan menggarisbawahi pentingnya hal tersebut. IAFOR terus terlibat dalam banyak proyek lintas sektoral di seluruh dunia, termasuk yang melibatkan universitas-universitas terkemuka.
Kegiatan tersebut terdiri dari sesi registrasi, pemberian materi perihal pendidikan secara umum, oral presentation, online presentation dan poster presentation. Pada kegiatan seminar tersebut, Harmita Sari mewakili dua Universitas yaitu National Dong Hwa University, dan Universitas Muhammadiyah Palopo.
Penelitian yang ia bawa untuk diseminarkan berjudul “The Impact of Interaction Via Social Media on Youth Mental Health Through Social Media Content and Communication Style of Indonesia’ Students” di mana penelitan tersebut membahas tentang dampak dari penggunaan media sosial di kalangan siswa Sekolah menengah Pertama dan tingkat Universitas dengan melihat cara berkomunikasi mereka juga melihat dari konten-konten yang mereka konsumsi.
Dari 606 sampel yang Harmita Sari teliti, penelitian tersebut memeroleh kesimpulan bahwa media sosial memengaruhi tingkat kesehatan mental dan cara berkomomunikasi siswa dan mahasiswa di Indonesia yang mengakibatkan lahirnya kecemasan, deperesi, juga ketergantungan terhadap penggunaan media sosial.
Hasil ini Harmita Sari presentasikan pada sesi oral presentation pada tanggal 23 November 2023 dan mendapatkan beragam reaksi positif dari para peserta yang hadir. Harmita sari juga berharap kegiatan ini terus berlangsung dan berharap di tahun-tahun berikutnya lebih banyak lagi mahasiswa maupun peneliti dari Indonesia yang dapat mengikuti kegiatan tersebut. (ikh)