Pasangan Capres-Cawapres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Pram/Fajar
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden dan wakil Presiden Anies Baswedan/ Muhaimin Iskandar, berjanji akan memberikan surprise kepada guru.
Langkah itu dilakukan karena selama ini, keadilan serta kesejahteraan bagi guru di Indonesia masih sulit diwujudkan.
Juru Bicara Timnas AMIN, Muhammad Ramli Rahim, meyakini bahwa jika pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) menang di Pilpres 2024, seluruh guru di Indonesia, khususnya honorer tidak perlu lagi khawatir dengan nasib mereka.
"Capres dan cawapres AMIN jika terpilih akan melakukan percepatan pengangkatan atau kenaikan status guru honorer menjadi ASN dalam hal ini PPPK dan PNS," ujarnya, Senin (27/11) malam.
MMR, akronim namanya, menjelaskan bahwa ada banyak program yang disiapkan pasangan capres dan cawapres nomor urut satu itu, khusus untuk memperbaiki sistem di Indonesia. Salah satunya benar-benar konsen untuk memberikan keadilan serta kesejahteraan bagi guru di Indonesia.
Nantinya guru tidak perlu lagi dibayangi ketakutan ketika akan tiba masa purna mereka. Sebab, Anies akan memberikan bonus di luar daripada uang pensiun yang para guru berhak terima.
"Guru-guru itu jika nantinya pensiun akan diberikan bonus. Jadi selain pensiunnya, juga ada bonus sebesar Rp10 juta," bebernya.
Tidak hanya itu, lanjut Ketua Umum Konfederasi Relawan Nasional Anies (KoReAn) ini, setiap guru yang belum tersertifikasi akan dipercepat sertifikasinya. Anies, kata dia, memiliki target 1,6 juta guru, baik yang berdinas di instansi pemerintah maupun swasta.
"Jadi sungguh berbahagialah guru-guru Indonesia jika nanti AMIN terpilih, maka insentif untuk guru akan semakin besar. Ini akan baik untuk dunia pendidikan kita di masa yang akan datang," tandasnya.
Mantan Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) ini juga menyampaikan agar setiap guru di Indonesia tidak perlu ragu dengan semua janji Anies yang ingin melihat guru bahagia. Pasalnya, kepedulian Anies terhadap guru sudah ditunjukkan saat ia memimpin DKI Jakarta.
"Anies Baswedan ketika menjadi gubernur sudah memastikan tidak ada satupun guru, meskipun statusnya honorer, itu tidak ada satupun mendapatkan honor di bawah upah minimum provinsi. Itu luar biasa, mulai dari PAUD sampai SMA itu mendapatkan upah minimum provinsi," pungkasnya. (fajar/pp)