PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Pemadaman bergilir yang dilakukan PLN dikeluhkan masyarakat. Tidak hanya lamanya, tapi terkadang tidak merata.
PLN pun mengakui pemadaman listrik di Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat (Sulselbartra) tak menyasar semua wilayah. Ada titik tertentu yang dikecualikan.
Hal itu diungkapkan Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif. Ia mengatakan pihaknya melakukan penjadwalan dalam pemadaman.
“Jadwal manajemen beban kami atur seadil mungkin,” ungkapnya saat dihubungi fajar.co.id (grup PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID), Rabu, 29 November 2023.
Ia menjelaskan ada beberapa titik tertentu yang tidak dilakukan pemadaman. Karena menyangkut kepentingan publik.
“Mempertimbangkan pelayanan ke objek vital nasional serta pelayanan umum yang menyangkut nyawa manusia. Seperti rumah sakit, fasilitas Kesehatan dan sebagainya,” jelasnya.
Meski begitu, ia mengakui memang beberapa titik seperti perumahan juga biasanya tidak terdampakm pemadaman.
Itu terjadi karena gardu induk fasilitas umum seperti Rumah Sakit (RS) sama dengan tempat tersebut.
“Jalur penyulang listrik dari gardu induk menuju pelayanan umum, RS, dan lain-lain. Bisa saja melalui perumahan-perumahan atau lokasi-lokasi lain yang tentunya mengikuti kondisi jalur tersebut,” terangnya.
Pemadaman listrik di hampir seluruh wilayah di Sulsel sudah terjadi sejak awal September hingga hari ini. Dilakukan secara bergilir di wilayah tertentu nyaris setiap hari.
PLN terpaksa melakukan manajemen beban akibat cuaca ekstrim, khususnya panas yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan kondisi debit air yang menjadi sumber utama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) turun drastis dan mengakibatkan berkurangnya pasokan listrik.
Beberapa hari terakhir, hujan telah turun namun belum bisa sepenuhnya memulihkan pasokan bagi PLTA.
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) juga masih terus dilakukan, khususnya di daerah tangkapan air di sekitar lokasi PLTA.
"PLN memohon maaf terkait manajemen beban yang dilakukan dan kami berharap masyarakat bersedia bahu membahu dengan menurunkan penggunaan pemakaian listrik sehari-hari sambil menunggu pemulihan sistem kelistrikan," ucap Ahmad Amirul Syarif. (fjr/pp)