Gantikan Buwas Sebagai Direktur Utama Bulog, Ini Profil dan Sepak Terjang Bayu Krisnamurthi

  • Bagikan

Bayu Krisnamurthi. --

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pucuk pimpinan Bulog diganti. Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, digantikan Bayu Krisnamurthi per 1 Desember 2023.

Pergantian itu tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-341/MBU/12/2023 tanggal 1 Desember 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perum Bulog.

Direktur Utama Perum Bulog yang baru, Bayu, mengungkapkan usai dilantik, dirinya langsung menggelar rapat terbatas dengan direksi lama dan baru guna membahas strategi ke depan menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta ketidakpastian global.

Menurutnya, kepercayaan negara harus dijaga dengan baik. Terlebih lagi, Bulog sangat berperan dalam menjaga kedaulatan pangan.

"Sekaligus melanjutkan kepemimpinan Budi Waseso, yang menurut saya sudah baik dalam mengawal berjalannya transformasi Bulog sampai saat ini," ungkap Bayu dalam keterangan tertulis.

Bayu Krisnamurthi sendiri sebenarnya bukan nama baru di sektor pangan. Ia sebelumnya merupakan dosen di Departemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor (IPB).

Mengutip laman IPB, Bayu lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 18 Oktober 1964. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana hingga doktoralnya di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Adapun sepak terjang karier Bayu juga beragam. Selain menjadi dosen di IPB, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Pusat Studi Pembangunan IPB pada tahun 2000 hingga 2005.

Selepas dari sana, ia kemudian diangkat menjadi Direktur Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan IPB selama 2005-2006.

Institusi pemerintahan juga bukan hal yang aneh bagi Bayu. Ia pernah menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Penanggulangan Kemiskinan pada 2005-2008.

Selain itu, ia juga pernah duduk dalam Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Bayu juga sempat duduk sebagai Wakil Menteri Pertanian pada 2009-2011.

Saat perombakan kabinet pada 2011, ia kemudian menduduki posisi Wakil Menteri Perdagangan mendampingi Gita Wirjawan.

Tak cuma itu, ia juga sempat menjabat sebagai Direktur Utama Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada 2015-2017.

Pada 2021 lalu, ia juga diangkat sebagai Komisaris Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia atau RNI (Persero). (*/net/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version