PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID TAKALAR - Masyarakat Kabupaten Takalar merasa bersyukur atas hadirnya pembangunan tanggul penahan abrasi.
Pembangunan tanggul pemecah ombak ini dibangun oleh Pemkab Takalar, yang menjadi bagian dari bantuan keuangan Pemprov Sulsel TA 2023 senilai Rp 25 M semasa kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
Untuk diketahui, diera kepemimpinan Andi Sudirman sebagai Gubernur, Pemprov Sulsel mengalokasikan bantuan keuangan untuk pembangunan 7 tanggul pengaman pantai.
Dimana tahun 2022, Pemprov Sulsel mengalokasikan bantuan keuangan senilai Rp 15 Miliar untuk pembangunan talud pengaman abrasi Takalar, yakni di Desa Palalakkang, Desa Mappakalompo, Desa Bontokanang.
Untuk tahun 2023, Pemprov Sulsel mengalokasikan bantuan keuangan senilai Rp 25 Miliar, untuk pembangunan talud penahan abrasi, pembangunan wisata Pulau Sanrobengi, dan Subsidi Trans Andalan Sulsel. Adapun 4 lokasi pembangunan talud penahan abrasi, yakni Desa Popo, Desa Galesong Kota, Desa Kanaeng, dan Desa Punaga.
Kepala Desa Popo Kecamatan Galesong Selatan, Muhammad Safri mengatakan, “mewakili masyarakat Desa Popo mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Gubernur (Periode 2021-2023) Andi Sudirman Sulaiman dan Pj Bupati Takalar atas bantuan tanggul pengaman pantai di Desa Popo,” ujarnya.
Ia pun mengaku, bahwa masyarakat sangat bersyukur atas bantuan keuangan untuk pembangunan tanggul pengaman pantai. Apalagi sebelum adanya tanggul, rumah warga ada yang rusak akibat abrasi dan ombak di tepi pantai.
“Ini adalah bukti bahwa beliau betul-betul memperhatikan masyarakat di Desa Popo. Kami doakan semoga beliau sehat selalu,” tuturnya.
Kepala Desa Galesong Kota, Kecamatan Galesong, Suardi Dg. Mangka bersama masyarakatnya turut merasakan manfaat pembangunan tanggul pengaman pantai itu.
“Masyakat kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pak Gubernur Andi Sudirman Sulaiman atas bantuan tanggulnya. Sangat bermanfaat,” bebernya.
Ia pun menceritakan, bahwa sebelum adanya tanggul itu, masyarakat sangat was-was karena tanggul yang lama mengalami jebol, sehingga air laut selalu naik di rumah warga.
“Dulu itu, masyarakat kena banjir dari air laut. Jadi adanya tanggul ini, masyarakat betul-betul merasa bersyukur dan berterima kasih,” imbuhnya.(rls/hms)