Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. --ist--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyerahkan Penghargaan Insan Pendukung Pengembangan Pertanian 2023 di Lantai 1 AAS Building, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/12/2023).
Penghargaan ini diberikan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Mentan Amran Sulaiman menyatakan penyuluh harus didahulukan, khusunya PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), karena mereka adalah pahlawan pangan bagi negara di sektor pertanian.
Nampak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyerahkan Penghargaan Insan Pendukung Pengembangan Pertanian 2023 di Lantai 1 AAS Building, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/12/2023). --ist--
"Saya pernah merasakan apa yang PPL rasakan, karena saya juga awalnya PPL. Sehingga saya mampu merasakan apa yang mereka rasakan. Mereka pendorong dan penggerak swasembada pangan. Dulu kita tiga kali swasemdada," tegas Amran.
Ketua Umum Ikatan Alumin Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) ini juga menekankan, ke depan bersama PPL, tidak lagi bicara atau membahas swasembada, tapi bagaimana caranya bisa melakukan ekspor kembali lima tahun mendatang.
Penghargaan untuk 11 Orang
Pada kegiatan ini penghargaan diberikan kepada 11 orang dan 12 lembaga, seperti penyuluh pertanian berprestasi, petani milenial berprestasi, Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), kelompok tani berprestasi, kelompok wanita tani berprestasi, kelembagaan ekonomi pertanian berprestasi, dan Balai Penyuluhan Pertanian berprestasi.
Mereka semua berasal dari sejumlah provinsi di Indonesia, dan terbanyak dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, juga Sulawesi Selatan untuk kategori petani milenial berprestasi, kelembagaan ekonomi petani berprestasi, dan Balai Penyuluhan Pertanian berprestasi.
Ada pun penerima penghargaan penyuluh pertanian berprestasi, berasal dari Jatim, Nusa Tenggara Barat dan Papua Barat.
Untuk petani milenial berprestasi berasal dari Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Sulsel. Untuk Sulsel, petani milenialnya bernama Ramdani.
Kemudian Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), penerima penghargaannya dari Jatim, Jabar, Yogyakarta. Lalu kelompok tani berprestasi dari Sumbar, Sumut dan Jateng. Sementara kelompok wanita tani berprestasi berasal dari Sultra, Kalteng dan Yogyakarta.
Untuk kelembagaan ekonomi pertanian berprestasi diberikan kepada Sulsel, Jateng dan Jabar, serta yang terakhir, penghargaan diberikan kepada Balai Penyuluhan Pertanian berprestasi dari Yogyakarta, Jateng, dan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi, selaku ketua panitia mengatakan, pada kegiatan yang dirangkaikan dengan Pembinaan Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Peningkatan produktivitas Padi dan Jagung, hadir 1.000 penyuluh dan petani milenial.
"Mereka semua, siap untuk mendongkrak produksi pertanian, terutama produksi padi dan jagung. Dan hari ini, kita menyampaikan apresiasi kepada mereka karena berkontribusi untuk kemajuan pertanian dan ketahanan pangan," kata Dedi.(*/pp)