SUASANA saat Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Sofha Marwah Bahtiar melakukan silaturahmi di Kabupaten Pangkep Sabtu, 23 Desember 2023. --hms pemprov--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PANGKEP - Kunjungan silaturahmi dalam rangka monitoring dan evaluasi program PKK terus dilakukan Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Sofha Marwah Bahtiar di kabupaten dan kota se Sulsel. Sabtu, 23 Desember 2023, Sofha Marwah berkunjung ke Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep).
Tiba di Rumah Jabatan Bupati Pangkep, Sofha Marwah dan rombongan disambut oleh Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau dan Ketua TP PKK Pangkep Nurlita Wulan Purnama. Tarian dari para Bissu, turut ditampilkan menyambut kedatangan Pj Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulsel ini.
Dalam arahannya, Sofha Marwah menyampaikan jika Kabupaten Pangkep merupakan daerah ke 22 yang ia kunjungi untuk monitoring dan evaluasi sekaligus bersilaturahmi dengan para pengurus PKK dan Dekranasda. Iapun menekankan terkait masalah stunting, yang harus terus digenjot. Apalagi, stunting di Sulsel masih sangat tinggi, yakni 27 persen.
"Stunting ini masalah nasional. Sulsel 27 persen, harus kita turunkan minimal 14 persen. Butuh komitmen bersama untuk dilakukan percepatan," kata Sofha Marwah.
Saat ini, kata Sofha Marwah, sudah ada aplikasi Inzting (Ikhtiar Menzerokan Stunting) yang dibuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Pendataan yang tepat, akan membuat proses percepatan penurunan stunting lebih mudah dilakukan, karena intervensinya tepat sasaran.
"Untuk memudahkan pendataan agar intervensi tepat sasaran, semua kabupaten kota pakai aplikasi ini," ujarnya.
Sementara, Ketua TP PKK Pangkep, Nurlita Wulan Purnama, mengaku bangga dan bahagia atas kunjungan Ketua PKK Sulsel ke Kabupaten Pangkep. Baginya, kunjungan ini bukan sebatas silaturahmi, tapi sekaligus momentum untuk memaparkan capaian dan program prioritas TP PKK Pangkep sepanjang tahun 2023, yang tidak lepas dari bimbingan PKK Sulsel.
"TP PKK Pangkep berkomitmen mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan melaksanakan program untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," kata Nurlita.
Ia memaparkan, program PAAREDI (Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital) sudah dilaksanakan di 13 kecamatan. Sedangkan untuk Gerakan Keluarga Indonesia dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pengelolaan Ekonomi atau Gelari Pelangi, telah dibuat satu lokus yang menjadi piloting di Kabupaten Pangkep.
PKK Pangkep juga melaksanakan program Aku Hatinya PKK (Amalkan dan Kukuhkan Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman), yang terintegrasi dengan program ketahanan pangan. Sementara khusus untuk stunting, ungkap Nurlita, angka stunting di Pangkep 10 persen pada tahun 2023 ini, mengalami penurunan 0,6 persen dibanding tahun 2022 lalu.
"Kami telah memiliki 86 rumah gizi dari 103 desa dan kelurahan di Kabupaten Pangkep. Kami juga berupaya mengatasi masalah kemiskinan ekstrem dengan membantu menurunkan beban pengeluaran masyarakat dan meningkatkan pendapatan mereka melalui sejumlah program," terangnya.
Pembagian bibit cabai dan pisang, juga dilakukan TP PKK Pangkep. Untuk program Rumah Dilan (Rumah Pendidikan dan Keterampilan) sudah terbentuk 15, yang tersebar di 13 kecamatan.
"Kami juga membina 3.200 UMKM. Dan pada tahun 2024 nanti, kami sudah menyiapkan aksi kolaboratif terintegrasi bersama sejumlah pihak terkait," kata Nurlita. (*/pp)