Kajari: Tim Sementara Susun Jadwal Ekspose
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Belum adanya titik terang soal kasus dua unit mobil bodong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan tiga bak sampah tahun anggaran 2021, membuat masyarakat Kota Palopo, semakin meragukan kinerja penegakkan hukum pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Palopo.
Tak terkecuali dari pengamat hukum, Lukman S Wahid SH. Selaku pengacara senior Tanah Luwu, Lukman, telah menyebut jika selain bodong juga terindikasi adanya mark up pengadaan armada sampah dan baknya.
Bicara soal penanganan kasus korupsi, memang diakui Lukman beda dengan tindak pidana umum.
Tapi, jika bicara soal proses penanganannya disebut Lukman tidak ada bedanya dengan kasus-kasus umum lainnya.
Jika aparat penegak hukum sudah memanggil pengelola anggaran dalam hal ini mantan Kadis DLH Siti Badariah beserta PPK pengadaan barang dan jasa (barjas) DLH, dinilai Lukman sudah bisa ditarik kesimpulan terkait status kasus tersebut.
"Apalagi, sudah didukung dengan hasil temuan inspektorat yang menyatakan jika ada indikasi pelanggaran, maka aparat penegak hukum dalam hal ini Kejari, sudah bisa mengetahui siapa yang bertanggingjawab atas kasus tersebut. Jika hari berlalu dan belum juga ada kejelasan dari kasus yang dimaksud, maka tidak ada salahnya kalau Kejari terkesan mengulur-ngulur waktu. Pertanyaannya, ada apa ini," kata Lukman S Wahid, kepada Palopo Pos, Kamis, 28 Desember 2023.
Diketahui pula, saat ini DLH Kota Palopo sudah memasukkan faktur pengusulan penerbitan BPKB bagi lima mobil 'bodong' DLH TA 2021 ini ke Samsat Palopo. Menanggapi hal tersebut, Kajari Palopo, Agus Riyanto SH angkat bicara.
Agus menegaskan, saat ini, tim investigasi yang bekerja sementara menyusun jadwal kepastian digelarnya ekspose kasus yang dimaksud. Agus Riyanto, mengatakan, ekspose kasus mobil bodong pengadaan tahun 2021 DLH tersebut tidak lain untuk menentukan langkah selanjutnya dari proses hukum kasus tersebut.
"Sementara ini tim sedang mengevaluasi hasil investigasinya untuk dilakukan gelar kasusnya guna menentukan langkah berikutnya. Jadi, mari kita tunggu apa hasil eksposenya," kata Agus Riyanto, menanggapi. Hanya saja, pria yang dekat dengan Istana Kedatuan Luwu tersebut, belum mau membeberkan jadwal kepastian dari ekspose yang akan dilakukan tim.
"Ya, intinya tim masih merundingkan kapan jadwal ekspose dilakukan. Jadi tolong bersabar dan kita lihat saja hasilnya nanti," pungkasnya. (ded/idr)