PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID BALI -- Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) nomor 11 tentang “Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan” dan nomor 15 tentang “Ekosistem Darat”, bertepatan dengan pembukaan Penglipuran Village Festival ke-IX Tahun 2022, yang mengusung tema Kalpataru : “Resurrect the Spirit of Environmental Conservation”, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo meresmikan Desa Adat Penglipuran Bali sebagai Desa Binaan Perusahaan pada Jumat (09/12). Keberadaan Desa Adat Penglipuran sebagai Desa Binaan Pelindo, sudah dimulai sejak tahun 2017, dimana Pelindo sudah memberikan bantuan penyediaan MCK, Balai Patok, angkul-angkul, dan motor pengangkut sampah. Pada penghujung 2022 ini, Pelindo memberikan kontribusi kepada Desa Adat Penglipuran dengan mendukung program revitalisasi Desa Adat, melingkupi penataan Hutan Bambu di wilayah Desa yang di proyeksikan menjadi tambahan tourism attraction untuk para wisatawan yang berkunjung ke Penglipuran.
Hutan bambu desa Penglipuran pada tahap awal telah direvitalisasi dengan penambahan gapura/angul-angkul hutan bambu, area UMKM, pagar bambu, dan lorong bambu. Desa Penglipuran selaku desa binaan Pelindo telah menerima bantuan TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) dari Pelindo sejumlah total Rp1.38 miliar yang diberikan dalam dua tahap, yakni pada tahun 2022 dan 2023.
Dalam sambutannya Kelian Adat Desa Penglipuran, I Wayan Budiarta, menyampaikan apresiasinya, “Kami berterimakasih banyak kepada berbagai pihak yang turut mendukung berjalannya program-program yang berada di desa Penglipuran, tidak lupa saya mewakili desa Penglipuran berharap destinasi wisata yang sudah ada di desa ini kita jaga dan kita promosikan bersama,”.
Direktur Sumber Daya Manusia Pelindo Ihsanuddin Usman, menambahkan “Desa Adat Penglipuran adalah bagian dari keluarga besar Pelindo, kita telah membina sejak tahun 2017 sampai dengan sekarang, ada beberapa program yang telah kita berikan di Desa Adat Penglipuran yaitu pembangunan angkul angkul, balai patok, pembangunan WC umum, bantuan motor pengangkut sampah serta yang sedang berjalan sekarang yaitu revitalisasi hutan bambu,” ungkap Ihsanuddin.
“Kami berharap dengan adanya program revitalisasi hutan bambu ini akan semakin menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Desa Adat Penglipuran, sehingga berdampak dalam mensejahterakan warga di Bali khususnya di desa Penglipuran ini,” tambahnya.
Pembukaan acara Penglipuran Village Festival ke-IX Tahun 2022 diikuti dengan penandatangan Prasasti Desa Penglipuran sebagai Binaan Pelindo. Wisatawan lokal dan mancanegara pun turut serta menyaksikan acara momen tersebut, mengamati antusiasme para wisatawan mereka terlihat menyambut positif adanya kegiatan festival dan destinasi baru di desa adat ini.(int)